PENYAKIT PADA CABAI

PENYAKIT PADA CABAI



Description: H:\GAMBAR PENYAKIT\IMG_20150526_133710.jpgFoto gejala                                          foto mikroskopis
Description: H:\Panen\cabai 10 x bulu babi.jpg

















Penyakit    : Layu Fusarium
Patogen      : Colletotrichum Capsici
Deskripsi penyakit
Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici (Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2010). Namun di beberapa negara penyakit ini dianggap sebagai dua penyakit, yang masing-masing disebabkan oleh satu jamur. (Semangun, 1989). Gejala antraknosa sangat mudah dikenali dengan gejala awal pada buah cabai berupa bercak kecil dan berair. Ukuran luka tersebut dapat mencapai 3 – 4 cm pada buah cabai yang berukuran besar. Pada serangan lanjut yang sudah parah, gejala luka tersebut lebih jelas tampak seperti luka terbakar matahari dan berwarna antara merah tua sampai coklat menyala hingga warna hitam. Pada saat sudah parah, penyakit ini akan sangat merusak, dapat menyebabkan nekrosis dan bercak pada daun, cabang atau ranting. Penyebab penyakit memencar melalui percikan air dan jarak pemencaran akan lebih jauh jika disertai adanya hembusan angin.
Penyakit antarknosa telah menyebar luas di daerah-daerah pertanaman cabai yang kondisinya sangat lembab atau daerah dengan curah hujan tinggi. Cendawan penyebab penyakit antraknosa berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80 % RH dengan suhu 320C. Serangan jamur C. capsici pada biji cabai dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah, sedangkan pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan. busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman (Yusuf, 2010).
PENYAKIT PADA BUAH ANGGUR

PENYAKIT PADA BUAH ANGGUR

Foto gejala                                                              foto mikroskopis















Penyakit    : Kapang Abu-abu
Patogen      : Botrytis cinerea
Deskripsi penyakit
merupakan penyakit yang merugikan pada tanaman anggur karena dapat menurunkan produksi buah sampai 70 % . Penyakit ini menyerang pada musim hujan dan cepat meluas, terutama setelah hujan malam hari. Penyakit disebabkan oleh Plasmopara viticola.
Gejala Serangan Pada sisi atas daun timbul bercak-bercak kuning kehijauan yang berbatas tidak jelas, kemudian bercak meluas dan berubah menjadi coklat. Dalam cuaca lembab pada sisi bawah bercak terjadi lapisan putih bertepung. Akhirnya daun menjadi kering dan rontok. Gejala juga dapat timbul pada batang muda, sulur, tangkai bunga dan buah (Roesmiyanto et al, 1989) Serangan pada tangkai buah atau buah yang ukurannya sebesar lada menyebabkan buah busuk berwarna coklat kehitaman, kering dan rontok. Sedangkan serangan pada buah yang lebih besar akan menyebabkan terjadinya bercak berwarna coklat dan seperti berkerak, bahkan sering seluruh buah berwarna coklat sehingga dapat mengurangi mutu buah


PENYAKIT PADA BUAH PEPAYA

PENYAKIT PADA BUAH PEPAYA



        
 Foto gejala                                                  foto mikroskopis


Penyakit    : Antraknosa
Patogen      : Colletotrihum gloeosporides
Deskripsi penyakit
Penyakit antraknosa dapat menyebabkan rendahnya kualitas buah pepaya. Penggunaan pestisida sintetik pada buah dapat mengakibatkan resiko kesehatan pada konsumen. Daya simpan pepaya yang cukup rendah juga menjadi penghalang untuk kegiatan pengiriman baik dalam maupun luar negeri. Untuk menghindari penggunaan pestisida sintetik maka dipilih alternatif pengendalian antraknosa yang ramah lingkungan menggunakan kitosan sebagai pelapis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi kitosan yang efektif untuk meningkatkan daya simpan buah pepaya agar tahan terhadap penyakit antraknosa.
Gejala serangannya dapat muncul pada saat pengiriman atau ketika dipasarkan. Gejala serangan pasca panen umumnya timbul ketika buah sedang dalam transportasi, pemasaran atau penyimpanan. Pada saat buah masih berada di pohon, patogen dalam kondisi laten dan akan berkembang setelah buah menjadi matang. Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri Erwinia Papayae yang dahulu dikenal dengan Bacillus Pepayae, penularan penyakit ini melalu serangga.
CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG-PIUTANG

CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG-PIUTANG



PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
Pada tanggal 29 bulan Mei tahun 2015 Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
            Nama               : Marzuki
            Nik                  : 1108021111750003
            Pekerjaan         : Tukang/ Pandai Besi
Alamat            : Dusun Paya Tunong Gampong Pulo Rungkom
                           Kec, Dewantara Kab Aceh Utara,
Sebagai Pihak Pertama       
            Nama               : Iskandar
            Nik                  : 110821804620001
            Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat            : Dusun Simpang Tiga KKA Gampong Paloh Lada
                           Kec, Dewantara Kab Aceh Utara,
            Sebagai pihak Kedua
Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1.      Pihak Pertama mengakui bahwa telah berutang pada pihak kedua sebesar Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah),-
2.      Pihak pertama dan pihak kedua setuju pembayaran akan dilakukan selama 37.5 bulan terhitungan mulai tanggal 29 Mei 2015;
3.      Pihak pertama akan membayar setiap bulan sebesar Rp. 400.000,- (Empat Ratus Ribu Rupiah);
4.      Pihak pertama akan memberikan jaminan 1 Unit Rumah  Semi Permanen ukuran ± 6 X 7 m2 yang terletak di Dusun Paya Tunong Gampong Pulo Rungkom Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara;
5.      Apa bila pihak  pertama tidak melunasi kewajibanya selama 37,5 ( tiga puluh tujuh koma lima ) Bulan. maka pihak kedua akan melakukan proses hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia;
Demikianlah surat Perjanjian Hutang Piutang  ini dibuat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun.                                                                                                                                                 Pulo Rungkom, 29 Mei 2015

Pihak Pertama

Pihak Kedua




Marzuki





Iskandar



Mengetahui Isteri Pihak Pertama

Mengetahui Isteri Pihak Pertama



Nur Ani




Nur Hasmi
Saksi-saksi
Mengetahui,





M. Nazar
Geuchik Pulo Rungkom




ADAMI