BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa
ini, penting bagi setiap warga negara beserta pemerintah untuk saling
bekerjasama memfokuskan perhatian mereka dalam memberantas kemiskinan yang
terjadi terutama pada masyarakat pedesaan dimana mereka banyak menghadapi dan
dihadapi oleh beragam masalah yang terjadi, diantaranya adalah kurangnya peran
serta pemerintah secara nyata dalam ‘mengurus’ kepentingan dan kebutuhan
masyarakat pedesaan, wilayah tempat tinggal mereka yang terisolasi baik
terhadap dunia luar maupun terhadap akses-akses yang seharusnya mereka nikmati
sebagai fasilitas negara terutama akses akan sumber daya terlebih pendidikan,
sehingga berdampak pada pertumbuhan dan kemajuan desa menjadi relatif lambat.
Selain itu, mereka berpandangan sempit bahwa pendidikan bukanlah segalanya. Hal
ini, menyebabkan mereka mengalami krisis motivasi dan keinginan akan kebutuhan
pendidikan yang berujung pada rendahnya kualitas dan kuantitas pendidikan di
tingkat masyarakat pedesaan.
Maka
dari itu, diperlukan pula usaha dalam meningkatkan kesadaran masyarakat
pedesaan akan pentingnya pendidikan dalam menyiapkan generasi yang berkualitas
untuk kepentingan masa depan desa yang terkait dengan eksistensi serta
keberlangsungan hidup dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan kehidupan yang berkelanjutan baik bagi masyarakat di pedesaan
pada khususnya maupun bangsa pada umumnya, hingga menjadikan pendidikan sebagai
kebutuhan pokok dalam kehidupan mereka dalam mengembangkan kreativitas dan
inovasi.
Dalam
usaha memberantas kemiskinan yang terjadi, terlebih yang dialami oleh
masyarakat pedesaan selama ini menimbulkan suatu cambukan dasyat bagi seluruh
masyarakat Indonesia dan pemerintahan untuk melakukan berbagai upaya-upaya
dalam rangka memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesadaran mereka akan
kebutuhan pendidikan. Pemerintah pun tampaknya sudah mulai sadar bahwa salah
satu yang menjadi kendalanya adalah kesenjangan dan ketidakadilan. Sehingga,
upaya-upaya penanggulangan dalam mengentaskan kemiskinan pada masyarakat
pedesaan ini dapat diselesaikan melalui upaya pendidikan dan pelatihan, yaitu
dengan mendidik dan memberdayakan masyarakat baik miskin maupun tidak miskin.
Peranan
bidang pendidikan merupakan salah satu upaya pembangunan dalam memberantas
kebodohan dan diharapkan mampu memberantas kemiskinan yang terjadi serta dapat
meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakatnya, terlebih
masyarakat di pedesaan yang tingkat kesejahteraan hidupnya cukup rendah
dibandingkan masyarakat disekitar perkotaan yang mudah dan serba cepat dalam
mengakses sumber daya yang tersedia. Dalam pencapaiannya, upaya lain yang
dilakukan untuk mendukung tercapainya pemberantasan kemiskinan melalui
partisipasi masyarakat untuk bergotong royong dan saling membantu dalam
melakukan pemberdayaan secara terpadu, berkelanjutan dengan sasarannya yang
jelas.
Pada
kenyataannya, masih banyak masyarakat Indonesia khususnya mereka yang berada di
pedesaan belum mengenyam pendidikan. Padahal, secara bersama-sama pemerintah
pusat dan pemerintah daerah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya
mencerdaskan bangsa.
1.2. Perumusan Masalah
Dengan
melihat latar belakang yang telah dikemukakan, maka beberapa masalah yang dapat
dirumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1.
Apa pengertian pendidikan dan manfaat pendidikan bagi masyarakat pedesaan serta
kendala-kendala pada bidang pendidikan?
2.
Bagaimana pendidikan dalam mengentaskan kemiskinan pada masyarakat pedesaan?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan
perumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :.
1.
Mengetahui pengertian pendidikan dan manfaat pendidikan bagi masyarakat
pedesaan serta kendala-kendala yang terjadi pada bidang pendidikan.
2.
Mengetahui upaya pendidikan dalam mengentaskan kemiskinan terutama pada
masyarakat pedesaan.
BAB II
PEMECAHAN MASALAH
A.PENGERTIAN
PENDIDIKAN DAN MANFAAT PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN SERTA KENDALA PADA
BIDANG PENDIDIKAN
a.i.
Pengertian Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan yang baik itu
haruslah mampu menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan bermanfaat
serta menjadikan masyarakat pedesaan lebih terbuka dan akses terhadap
pendidikan. Seiring perkembangan zaman, pengertian pendidikan pun mengalami
perkembangan.
Sehingga, pengertian pendidikan menurut
beberapa ahli (pendidikan) berbeda, tetapi secara esenssial terdapat kesatuan
unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa
pendidikan menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang
didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan
lainnya.
Bahkan, telah disebutkan pula pengertian
pendidikan berdasar UU Nomor 20 tahun 2003, yaitu usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Hal ini
diperkuat pula oleh UU Nomor 2 tahun 1989, yang menyebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
a.ii
Manfaat Pendidikan Bagi Masyarakat Pedesaan
Manfaat pendidikan bagi masyarakat
pedesaan sebagai instrumen pembebas, yakni membebaskan masyarakat pedesaan dari
belenggu kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan penindasan. Selain itu,
pendidikan yang baik seharusnya berfungsi pula sebagai sarana pemberdayaan
individu dan masyarakat desa khususnya guna menghadapi masa depan. Pendidikan
difokuskan melalui sekolah, pesantren, kursus-kursus yang didirikan di pedesaan
yang masyarakatnya masih ‘buta’ akan ilmu.
Masyarakat pedesaan yang terberdayakan
sebagai hasil pendidikan yang baik dapat memiliki nilai tambah dalam kehidupan
yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan sama
sekali. Sehingga jelas, peranan pendidikan sebagai kebutuhan pokok yang
mendasar dan haruslah terpenuhi bagi masyarakat pedesaan dalam manfaat lainnya
untuk meningkatkan taraf hidup dan kesajahteraan hidup yang berkelanjutan.
a.iii Kendala Pada Bidang Pendidikan
Salah satu kendala yang telah disadari
oleh pemerintah dalam bidang pendidikan di tanah air adalah kesenjangan dan
ketidakadilan dalam mengakses terutama pendidikan. Hal ini yang menyebabkan
kesadaran masyarakat di desa sangat kurang dan tidak antusias serta memahami
akan pentingnya pendidikan.
Selain itu, kendala lain negara
berkembang termasuk Indonesia, untuk masa yang lama menghadapi empat hambatan
besar dalam bidang pendidikan, yaitu:
1. Peninggalan penjajah dengan masyarakat yang
tingkat pendidikannya sangat rendah,
2. Anggaran untuk bidang pendidikan yang rendah dan
biasanya kalah bersaing dengan kebutuhan pembangunan bidang lainnya,
3. Anggaran yang rendah biasanya diarahkan pada
bidang-bidang yang justru menguntungkan mereka yang relatif kaya,
4. Karena anggaran rendah, dalam pengelolaan
pendidikan biasanya timbul pengelolaan yang tidak efisien.
Hal ini terlihat dimana pemerintah tidak
saja mampu merancang penerapan kebijakan yang disukainya, tetapi juga
menafsirkan ulang teks kebijakan sesuai preferensi kebijakannya, termasuk dalam
bidang pendidikan. Dimana kebijakan disetujui, diterima, dan dilaksanakan oleh
pranata pemerintah.
B.PENDIDIKAN
DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN PADA MASYARAKAT PEDESAAN
b.i
Pendidikan Dalam Mengentaskan Kemiskinan Pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan sudah mengenali
pendidikan pada saat jaman penjajahan, hanya saja pendidikan ini sulit diakses
bagi tiap masyarakat terutama yang berdomisili di pedesaan, karena selain
masalah biaya dan status sosial yang dipandang ‘rendah’
Upaya penanggulangan kemiskinan secara
komprehensif dan berkelanjutan dengan memberikan perhatian yang tinggi pada
bidang pendidikan, menempatkan manusia tidak hanya sebagai sasaran, tetapi
terlebih sebagai aktor yang sangat penting peranannya. Aktor, masyarakat yang
miskin ini harus mendapatkan motivasi yang tinggi untuk belajar dan bekerja
keras agar menghasilkan masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan
sehingga menambah masyarakat berpengetahuan yang akan meningkatkan
kesejahteraan dan berdampak pada pengentasan kemiskinan. Program untuk
menanggulangi kemiskinan bagi aktor-aktor yang tingkat pendidikan dan keadaan
sosial ekonominya sangat rendah harus dirancang dengan menempatkan aktor yang
bersangkutan sabagai titik sentral utamanya.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan,
mendorong pula pemerintah untuk mencanangkan kewajiban belajar 9 tahun bagi
seluruh rakyatnya demi memajukan kehidupan sosial pedesaan dan nasional, dimana
dalam pencapaiannya membutuhkan kerjasama antara keluarga dan masyarakat untuk
berperanserta bersama Pemerintah dalam mewujudkan berlakunya wajib belajar 9
tahun seawal mungkin dalam periode Pelita VI. Pencanangan wajib belajar 9 tahun
oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang tercantum dalam penjelasan Pasal
25 ayat (1) UU No.2 Tahun 1989, bahwa “Pada dasarnya pendidikan merupakan
tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan Pemerintah, yang berlaku
juga dalam hal pembiayaan”.
Pembangunan bidang pendidikan di
Indonesia memiliki kerangka umum (legal framework) yang kuat sejak
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan,
bahwa “Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional”.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi pada intinya pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting dalam pengentasan kemiskinan terutama pada
masyarakat pedesaan, dimana akses mereka terhadap pendidikan sangat terbatas.
Di samping itu, kesadaran akan pentingnya dalam mengenyam pendidikan masaih
sangat rendah dalam masyarakat di pedesaan yang terisolasi.
Masyarakat yang miskin ini harus
mendapatkan motivasi yang tinggi untuk belajar dan bekerja keras agar
menghasilkan masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan sehingga menambah
masyarakat berpengetahuan yang akan meningkatkan kesejahteraan dan berdampak
pada pengentasan kemiskinan. Sehingga, untuk mewujudkannya diperlukan kerjasama
para pihak terkait dalam pemerataan mengakses pendidikan bagi seluruh
masyarakat terutama masyarakat pedesaan dalam rangka mengentaskan kemiskinan
dan meningkatkaan kesejahteraan yang berkelanjutan.
DAFTAR
PUSTAKA
-Freire,
Paulo. 2000. Pendidikan Kaum Tertindas. Jakarta : LP3ES.
-Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
-Hassan, Fuad. 1995. Dimensi Budaya dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta : Balai Pustaka.
-Mutakin, Awan dan Pasya, Gurniwan Kamil. 2003. Dinamika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
-Sastrapratedja, M dkk. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku Kompas..
-Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
-Hassan, Fuad. 1995. Dimensi Budaya dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta : Balai Pustaka.
-Mutakin, Awan dan Pasya, Gurniwan Kamil. 2003. Dinamika Masyarakat Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
-Sastrapratedja, M dkk. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta : Penerbit Buku Kompas..