makalah tentang peran organisasi pemuda dalam membangun desa


BAB I
PENDAHULUAN

Untuk setiap negara untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan bermakna harus melibatkan semua orang, yaitu anak-anak, remaja dan orang dewasa. Kenya memiliki populasi muda dengan 75% di bawah tiga puluh tahun. Ini panggilan bagi upaya untuk melibatkan mereka dalam proses pembangunan. Dengan demikian penelitian ini difokuskan pada pemuda miskin perkotaan di Nairobi Kumuh Mathare yang menghadapi berbagai masalah.
Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk: mengidentifikasi jenis kelompok pemuda di Mathare, menentukan peran yang dimainkan oleh kelompok pemuda dalam kehidupan kaum muda Kumuh, menyelidiki kendala yang dihadapi oleh kelompok-kelompok dalam upaya mereka untuk memecahkan masalah pemuda dan membuat rekomendasi tentang bagaimana kegiatan kelompok dapat ditingkatkan.
Survei ini dilakukan dengan menggunakan alat kualitatif dan kuantitatif dari pengumpulan data. Teknik-teknik khusus yang digunakan adalah, wawancara informan kunci dan diskusi kelompok fokus untuk meminta data kualitatif dan survei kuesioner untuk mengumpulkan data kuantitatif. Wawancara informan kunci dilakukan dengan pejabat pemerintah, Pejabat Distrik Pusat Divisi, Ketua Keamanan Mabatini Desa, Ketua Pemuda Tengah Divisi dan Pengembangan Sosial Petugas Nairobi Provinsi. Wawancara lain informan kunci dilakukan dengan Program Officer dari Asosiasi Olahraga Pemuda Mathare (MYSA). Diskusi kelompok terfokus terutama diadakan dengan anggota kelompok dan pemimpin, sementara survei kuesioner diberikan kepada tiga puluh lima anggota.
Temuan menunjukkan bahwa tiga kategori luas dari kelompok pemuda yaitu: Gereja terorganisir, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang disponsori, dan masyarakat dimulai dipilih untuk penelitian. Temuan lain menunjukkan bahwa kelompok sasaran dan kegiatan diarahkan pemecahan ekonomi, sosial, masalah lingkungan dan politik. Juga, anggota dalam konsultasi dengan para pemimpin memulai sebagian besar kegiatan yang menguntungkan kedua pemuda individu dan masyarakat. Lebih lanjut mengungkapkan bahwa dua jenis masalah menghadapi kelompok pemuda, internal dan eksternal. Masalah internal mengambil bentuk kepemimpinan yang buruk, kurangnya sumber daya, dan kelemahan antar anggota sementara masalah eksternal polisi pelecehan, kurangnya dukungan masyarakat dan campur tangan politisi. Dalam kedua wawancara informan kunci dan diskusi kelompok, instansi yang bekerja dengan kelompok-kelompok seperti pemerintah, LSM, gereja, dan anggota masyarakat yang dipanggil untuk membantu kelompok memecahkan masalah mereka.
Penelitian ini merekomendasikan perlunya kerangka kebijakan pemuda yang jelas yang mencakup semua bidang kepentingan pembangunan pemuda. Sangat penting bahwa layanan konseling diberikan kepada remaja. Namun demikian, perempuan harus diberikan perhatian khusus dan didorong untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok pemuda.Juga dianjurkan adalah olahraga nasional badan harus membuat titik membantu kelompok pemuda. Pekerja dari Nairobi Dewan Kota dihimbau untuk memperluas penyediaan layanan mereka kepada kumuh karena mereka adalah bagian dari pemerintah provinsi dan batas Komisi Pemilihan dari mana dewan meminta menilainya.

RUMUSAN MASALAH :
Pembangunan memerlukan pertumbuhan, dan karena itu pembangunan suatu negara mencakup kontribusi dari setiap individu baik itu anak-anak, remaja dan orang dewasa.Pembangunan yang berarti suatu negara akan tergantung pada kemampuan nasional untuk mempromosikan langkah-langkah kesejahteraan yang akan meningkatkan kesejahteraan fisik, ekonomi, sosial, dan mental pemuda sebelum dan setelah bergabung dengan angkatan kerja nasional. Para pemuda perkotaan tidak memiliki menemukan tempat mereka di set ekonomi, sosial dan budaya baru atas masalah yang kompleks wajah.Selain itu, masalah pemuda perkotaan yang menekan dan perhatian segera permintaan jika situasi buruk yang harus dihindari. Oleh karena itu, kelompok pemuda perkotaan dibentuk untuk memecahkan masalah pemuda memiliki peran lebih banyak dan menghadapi masalah yang lebih besar dalam upaya mereka untuk mengatasi masalah remaja.

BAB II
PEMECAHAN MASALAH

Menganalisis Peran Organisasi pemuda

 dalam pembangunan desa.

         Organisasi desa adalah organisasi yang berada dan bekerja secara gerakannya dalam lingkup desa itu sendiri dan sangat besar untuk menciptakan pembangunan yang berorientasi pada masyarakat.Sebenarnya organisasi-organisasi petani sudah mempengaruhi proses pembangunan pedesaan secara substansial melalui berbagai peran krusial mereka. Sebagai contoh, yang paling penting organisasi desa diperlukan dalam mengidentifikasi tujuan dan strategi pembangunan pedesaan. Dengan demikian, organisasi desa menjalankan peran sebagai identifier. Keefektifitasan peran mereka terletak dalam mempengaruhi secara signifikan keseluruhan usaha-usaha pembangunan daerah pedesaan. Lembaga-lembaga desa juga dapat memainkan peran sebagai control untuk meraih tujuan yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
           Organisasi dilibatkan dalam meraih tujuan-tujuan pembangunan. Tidak terlepas juga dari pemikiran orang-orang muda yang bisa di pakai untuk membangun.mereka lebih cerdik dengan akal dan selalu siap untuk berbuat atau bekerja.Peran ini Nampak  bilamana struktur ekonomi dan masyarakat desa berubah, seperti halnya tindakan untuk menyediakan infrastruktur sosial dan ekonomi, menjadi bagian dari strategi dan program pembangunan. Ini melibatkan usaha-usaha lokal yang diarahkan untuk memajukan produksi ekonomi dan menyediakan infrastruktur sosial dan ekonomi. Lebih lanjut, organisasi petani mungkin memainkan peran sebagai penggerak sumber daya. Ini termasuk dalam usaha mobilisasi tenaga sukarela lokal dan sumber daya eksternal. Akhirnya, organisasi desa mungkin menjalankan peran sebagai organisator, yang secara langsung mengimplementasikan program dan kebijakan pembangunan desa. Pendeknya, efektivitas organisasi petani dalam menjalankan peran-peran ini secara besar mempengaruhi keberhasilan pembangunan desa.
           Senada dengan di atas dapat kita menyimpulkan  bahwa organisasi lokal dapat memberi sumbangan dalam pelaksanaan pembangunan desa dengan jaIan meyediakan informasi yang mendalam mengenai kondisi desa dan kemungkinan-kemungkinan yang ada, sehingga agen-agen pemerintah pusat dapat mengelolanya. Di samping itu, lembaga desa dapat menilai kebijakan secara umum dan menentukan prioritas untuk kebutuhan dan situasi khusus. Dalam cara ini, mereka dapat berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa dan dalam rangka menentukan tujuan-tujuan. Di samping peran ini, lembaga lokal juga dibutuhkan dalam rangka menggunakan sumber daya yang disediakan oleh pemerintah pusat secara efektif dan untuk pengerahan sumber daya daerah dalam proses pembangunan desa.
          Sama pentingnya, organisasi-organisasi seperti itu dapat memainkan peran yang signifikan dengan menyediakan input-input produksi yang dibutuhkan dan pelayanan kepada petani, sama halnya dalam mengelola input-input yang beragam serta pelayanan yang berasal dari saluran yang bermacam-macam dalam suatu sistem kelembagaan. Oleh karena itu, lembaga lokal dapat memainkan peran kritis dalam mengawasi pemerintahan desa. Mereka juga dapat meningkatkan kemampuan petani untuk mengorganisasikan diri secara efektif, sehingga petani mempunyai kesempatan untuk mengartikulasikan kebutuhan-kebutuhan dan tuntutan mereka. Peran yang paling menentukan yang dijalankan oleh organisasi petani adalah dalam rangka menghubungkan masyarakat desa dengan lembaga-lembaga nasional yang mengontrol kebijakan dan sumber daya. Untuk alasan ini, lembaga petani dapat memperbesar keberhasilan pembangunan pedesaan dalam pengertian, perbaikan produktivitas pertanian. memperluas kesempatan kerja, dan memberikan keadilan yang lebih besar dalam distribusi pendapatan masyarakat desa.oleh sebab itu saya menilai organisasi pemuda salah satu seperti karang taruna sangat signipikan untuk memkirkan strategi pembangunan dan merupakan tenaga yang siap pakai untuk menggerakkan dan memelihara aser-aset desa,sehingga setiap perubahan kepengurusan desa,aset-aset tersebut bisa di lestarikan.
         Kemajuan suatu dusun atau desa nampak dari kegiatan yang pernah di selenggarakan kaum muda dan selalu berorientasi pada dukungan orang tua sehingga pengalaman demi-demi pengalaman bisa di rasakan,pengalaman tersebut di jadikan studi banding dan tolak ukur untuk keberhasilan pada kegiatan atau pembangunan yang akan datang “anggaplah kalau kita sering makan asam garam,garam yang pahit berikutnya gak mungkin lagi kita makan,kalau kita makan itu lagi berarti kita sengaja masuk ke jurang yang salah”.dan lagi kadang kala pemikiran orang muda bertolak belakang dengan pemikiran orang tua,dalam hal ini tidak perlu di jadikan permasalahan yang akan membatasi ruang gerak atau saling menjauhi di antara pihak yang bertentangan,tinggal kita pikirkan dan pertimbangkan bersama-sama dengan memperhatikan beberapa sudut dan bila perlu komunikasi dengan yang lebih ahli sehingga di hasilnya bisa di terima dengan baik serta di lakukan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
          Seperti halnya dalam menyikapi adanya perusahaan sawit,organisasi pemuda bisa menjadi pemikir tentang dampak positip dan negatip yang terjadi.memang dalam kurun waktu dekat masyarakat untung hanya menerima harga tanah tapi dampak negatip dan positip di masa depan seperti apa.mengenai amdal memang sulit untuk di pahami semua orang,di sinilah peran organisasi desa khususnya organisasi pemuda untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat luas mengenai amdal tersebut.oragainisasi pemuda harus berpikir kritis terhadap segala sesuatu yang ke masyarakat namun tidak menutup diri terhadap semua informasi yang baru.kritis dalam arti tidak akan membiarkan semua budaya nenek moyang termasuk tanah serta harta benda leluhur di rampas orang sehingga sangat penting persatuan pemuda untuk mendapatkan kekuatan.
          Realita di lapangan para pemuda hanya di jadikan sebagai tenaga kerja namun cara berpikir pemuda tidak pernah di pakai dalam perencanaan ataupun strategi,ini merupakan konsep yang harus di perbaiki.sperti dalam memperingati hari kemerdekaan,organisasi pemuda bisa di ikutsertakan dalam memikirkan kegiatan yang akan di adakan serta bagaimana tata cara pelaksanaan.bisa saja pemuda memiliki pemikiran yang lebih bisa di terima oleh masyarakat luas karna sehari-hari pemuda selalu bergaul dengan masyarakat jadi dengan mata kepala sendiri mendengar keluhan-keluhan masyarakat baik itu tentang kebijakan pembangunan desa maupun hal-hal yang lain.jadi ksemuaan itu bisa di sampaikan dan di rembuk bersama sehingga semua kegaitan serta hasil pembangunan berorientasi pada masyarakat yang menciptakan kerukunan hidup antar masyarakat.dalam semua pelakasanaan teknis di lapangan biarlah para pemuda yang menjadi pekerja utama karna orang muda selalu siap sedia bekerja dan kapan saja asalkan untuk keadilan,kebaikan dan kesejahteraan bersama.



BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bias diambila dari kajian teoritis atas ialah bahwasanya Keberhasilan pembangunan desa pada akhirnya berarti juga keberhasilan pembangunan nasional. Karena desa tidak dipungkiri sebagai sumber kebutuhan warga perkotaan. Dan sebaliknya ketidakberhasilan pembanggunan pedesaan berarti pula ketidakberhasilan pembangunan nasional. Apabila pembangunan nasional digambarkan sebagai suatu titik, maka titik pusat dari lingkaran tersebut adalah pembangunan pedesaan. Karena itu, pemerintah dalam hal ini jangan mengabaikan desa dan mengenyampingkan kebutuhan warga desa. Ciri sebuah negara yang maju bukan bertolak pada pembangunan yang bersifat sentralistik, dalam hal ini berpusat di perkotaan. Tapi antara desa dan kota memerlukan pembangunan yang seimbang dan merata.
Kokohnya pembangunan suatu desa tida lepas dari peran organisasai pemuda.karena tahu bahwa peran organisasi pemuda sangat membatu dalam proses membangun potendi kinerja pembangunan suatu desa.jika suatu organisasi yang dibenah oleh pemuda baik,maka desa terdebut akan maju dan sejahtera.

≈Sekian≈


DAFTAR PUSTAKA
                 SAJOGYO DAN PUDJIWATI SAJOGYO:”SOSIOLOGI PEDESAAN JILID I”BAB III;LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN;HAL 69:GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS:JAKARTA.
                 KAMANTO SUNARTO:PENGANTAR SOSIOLOGI:BAB 9;PERUBAHAN SOSIAL HAL 205-207:2004:FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA:JAKARTA.
               Suyono, Haryono. 2005. Menyegarkan Gerakan Keluarga Sejahtera Mandiri. Jakarta: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri.
              Suyono, Haryono. 2006. Pemberdayaan Masyarakat: Mengantar Manusia Mandiri, Demokratis dan Berbudaya. Jakarta: Khanata.
              KAMANTO SUNARTO:PENGANTAR SOSIOLOGI:BAB 10;DIMENSI GERAKAN SOIAL HAL 155:2004:FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA:JAKARTA.
              SAJOGYO DAN PUDJIWATI SAJOGYO:”SOSIOLOGI PEDESAAN JILID I”BAB IV;ORGANISASI SOSIAL;HAL 128:GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS:JAKARTA.