Budaya Lokal dan Pengaruh Budaya Asing

Budaya Lokal dan Pengaruh Budaya Asing



BAB I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang
   Makalah ini pada dasarnya dibuat untuk memenuhi satu tugas guna memenuhi syarat kompetensi sekolah dalam dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), disamping itu penyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengetahuan keanekaragaman budaya lokal, dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya.
   Indonesia adalah Negara yang terdiri atas kepulauan, beragam suku, beragam sifat, dan tentu saja perbedaan. Dengan melihat masyarakat Indonesia yang beragam budaya maka sangat diperlukan untuk mempelajari tentang keanekaragaman budaya dalam masyarakat ini. Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan tentang  pengertian budaya, macam unsur budaya, keanekaragaman budaya lokal, dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya.
           
B.    Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian budaya dan apa saja unsur-unsur budaya?
2.      Apa saja macam-macam budaya Indonesia?
3.      Apa dampak masuknya budaya asing ke Indonesia?
4.      Bagaimana hubungan Antar Budaya?

C.     Pembatasan Masalah
Dalam suatu masalah, perlu adanya batasan, sebab jika terlampau luas maka akan menyulitkan khusunya bagi kami yang menyusun makalah ini.
Berdasarkan titik tolak pemikiran diatas, penyusun perlu membatasi masalah tentang pengertian budaya, macam unsur budaya, keanekaragaman budaya lokal, dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya.

D.    Metode penulisan
Dalam menyusun makalah ini, kami mendapatkan isi dan kandungan makalah dari buku-buku sumber serta beberapa tunjangan sumber dari internet. Kami menyusunnya dengan berdasarkan Rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, dan menyeleksi materi yang ada dalam sumber-sumber yang ada. Sehingga dapat disusunlah makalah tentang keanekaragaman budaya dalam masyarakat.

E.     Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan masalah sebagai berikut :
1.      Menjelaskan pengertian budaya dan apa saja unsur-unsur budaya
2.      Menceritakan macam-macam budaya Indonesia
3.      Menjelaskan dampak masuknya budaya asing ke Indonesia
4.      Menjelaska hubungan Antar Budaya

F.     Manfaat
Makalah ini memiliki manfaat masalah sebagai berikut :
Para pembaca dapat bersikap positif dalam berhubungan dengan budaya likal dan asing, serta mengetahui lebih dalam tentang budaya lokal.
Mengetahui materi IPS kelas XI tentabg Bab Keanekaragaman Kelompok dalam masyarakat multicultural



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Budaya Dan Budaya Lokal
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

1.      Pengertian Budaya
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.      Budaya Lokal dan Budaya Nasional
Setiap Negara memiliki budaya nasional masing-masing yang berbeda antara satu dengan lainnya. Bangsa Indonesia juga mempunyai budaya nasional yang berbeda dengan budaya nasional bangsa-bangsa lain. Budaya nasional bangsa Indonesia dibangun oleh budaya lokal dan hasil serapan dari unsur-unsur budaya asing atau budaya global.
a.      Pengertian Budaya Lokal dan Budaya Nasional
KebudayaanDaerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan – kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu sama lain.
Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.
Bagi bangsa Indonesia sebenarya rumusan kebudayaan nasional sudah jelas tercantum dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945 yang menyatakan “Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Kebudayaan asli sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Nusantara terhitung sebagai kebudayaan bangsa.
b.      Perwujudan Budaya Nasional
Perwujudan abstrak budaya nasional yaitu system gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia. Adapun wujud konkretnya, berupa cara berbahasa, berperilaku, berpakaian, dan peralatan/materi/artefak.Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjaditiga,yaitu:
·         Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Wujud konkret budaya nasional yang paling jelas ialah cara berbahasa.
·         Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan. Sebagai contoh, cara berperilaku bangsa Indonesia berbeda dengan cara berperilaku warga masyarakat Jepang, Amerika Serikat, Korea, China, dan seterusnya.
·         Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

B.    Unsur - Unsur Budaya
Unsur-unsur kebudayaan merupakan bagian suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai suatu analisis tertentu. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Menurut Kluchklon ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.      Sistem religi dan upacara keagamaan
Merupakan produk manusia untuk membujuk kekuatan lain yang berada di atasnya, yaitu Yang Maha Besar untuk menuruti kemauan mereka.
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan usaha manusia untuk menutupi kelemahan individu mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.      Sistem pengetahuan
Merupakan kemampuan manusia untuk mengetahui, mengingat, kemudian mengolah dan menyampaikannya pada orang lain.

4.      Sistem mata pencaharian hidup
Merupakan usaha manusia untuk mencukupi kebutuhan jasmaninya, untuk dapat bertahan hidup.
5.      Sistem teknologi dan peralatan
Merupakan hasil olah pikir manusia untuk mempermudah dalam mengjakan atau mengetahui segala sesuatunya sehingga manusia dapat menciptakan atau menggunakan alat tersebut.
6.      Bahasa
Bahasa merupakan segala sesuatu usaha manusia untuk dapat berkomunikasi. Bahasa dapat berupa simbol, tanda, gambar, maupun berupa lisan dan tulisan. Menurut Lyons bahasa merupakan seperangkat simbol dan tata aturan untuk menggunakan simbol-simbol dalam kombinasi-kombinasi yang penuh arti. Jadi bahasa dapat berupa apa saja asalkan memiliki arti untuk berkomunikasi.
7.      Kesenian
Merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan psikisnya, dalam hal ini tentunya mengarah pada sebuah tujuan akhir, yaitu estetika (keindahan). Dengan kesenian manusia dapat mencurahkan segala kemampuannya untuk memenuhi apa yang mereka angap pantas dan indah.
Namun ada beberapa ahli yang mengemukakan unsur-unsur kebudayaan yang lain, diantaranya Meville J. Hertkovits yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik. Broinslaw Mlinowski juga mengemukakan unsur-unsur budaya yang berupa sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga pendidikan dan organisasi kekuatan.

C.     Macam - Macam Budaya Lokal
Kebudayan lokal Indonesia secara umum dapat meliputi Rumah adat, Tarian, Lagu, Alat music, Pakaian, Suara, Makanan, dan Sastra/tulisan.Berikut adalah macam - macam kebudayaan yang ada di Indonesia. Berikut adalah kebudayaan di Indonesia yang sudah cukup terkenal.
1.      Rumah Adat
a.      Provinsi Papua
Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter. 
b.      Provinsi Sulawesi Selatan
Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-tanduk kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.
c.       Provinsi Nusa Tenggara Barat
Istona Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap strap. Lantai bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan permaisuri. Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.
d.      Provinsi Jawa Tengah
Padepokan Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3 ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.
e.      Provinsi DKl. lakarta
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk. Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut  Paseban. Dindingnya tcrbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-huka dan digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila suatu waktu di adakan acara selamatan atau hajatan.
f.        Provinsi Jawa Barat
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang Panembahan.

2.      Tarian
a.      Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.  Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
b.      Tari-tarian Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang
mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa
c.       Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
d.      Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara
e.      Tari-tarian Daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.

3.      Lagu
-          Jakarta     : Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung.
-          Maluku    :       Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama
-          Aceh         :       Bungong Jeumpa
-          Kalsel       : Ampar-Ampar Pisang
-          Papua       : Apuse
-          Sumut      : Butet
-          NTT          : Desaku
4.      Musik
-          Jakarta     : Keroncong Tugu.
-          Melayu    :       Hadrah, Makyong, Ronggeng
-          Makassar   :     Gandrang Bulo, Sinrilik
-          Pesisir Sibolga/Tapteng : Sikambang
5.      Alat music
-          Jawa: Gamelan.
-          Gendang Bali
-          Gendang Karo
-          Gendang Melayu
-          Gandang Tabuik
-          Sasando
-          Talempong
-          Tifa
-          Saluang
-          Rebana
-          Bende
-          Kenong
-          Keroncong
-          Serunai
-          Jidor
-          Suling Lembang
-          Suling Sunda
-          Dermenan
-          Saron
-          Kecapi
-          Calung
-          Kulintang
-          Gong Kemada
-          Gong Lambus
-          Rebab
-          Tanggetong
-          Gondang Batak
-          Bonang
-          Kendang Jawa
-          Angklung
6.      Pakaian
-          Jawa                    : Batik.
-          Sumatra Utara    :       Ulos, Suri-suri, Gotong.
-          sumatra Selatan  :       Songket
-          Lampung             :       Tapis
7.      Suara
-          Jawa         :       Sinden.
-          Sumatra   :       Tukang cerita.
-          Talibun     :       Sibolga, Sumatera Utara
8.      Sastra/tulisan
-          Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
-          Bali: karya tulis di atas Lontar.
-          Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah

D.    Dampak Budaya Asing
Masuknya budaya asing tentu akan menghasilkan respon yang berbeda dari tiap masyarakat. Menurut Alfian (1985,36) ada tida pola corak reaksi terhadap pengaruh budaya asing (barat), yakni sebagai berikut :
-          Corak rekasi yang menurut kebudayaan barat. Corak reaksi ini menganggap kebudayaan Timur sendiri sudah tidak relevan lagi untuk menghadapi kondisi sekarang; hanya kebudayaan barat yang unggul dan mampu melahirkan manusia yang berkualitas
-          Corak rekasi sama sekali anti kebudayaan barat. Corak ini menganggap kebudayaan Barat hanya melahirkan manusia yang kejam dan kebudayaan Timur lah yang unggul
-          Corak reaksi yang berusaha melihat perbenturan budaya Barat dan Timur. Corak reaksi ini berusaha mengambil jarak dan melihat secara jujur keunggulan budaya barat dan kelemahan budaya timur, sekaligus mempertahankan relevansi nilai-nilai budaya barat dan timur.
Dampak kebudayaan barat di Indonesia dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.
1.      Dampak Positif
a.      Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b.      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c.       Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.      Dampak Negatif
a.      Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b.      Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c.       Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
a.      Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.

E.     Hubungan Antar Budaya
Hubungan antarbudaya adalah peristiwa saling berhubungan dan saling mempengaruhi di antara budaya local. Misalnya, hubungan yang saling mempengaruh antara budaya sunda dengan budaya melayu. Begitu juga dapat terjadi antara budaya okal dengan asing. Hubungan antar unsur-unsur badaya ini dimungkinkan karena kesatuan-kesatuan manusia atau kelompok yang saling berinteraksi
Hubungan antar budaya yang memungkinkan terjadinya adaptasi kebudayaan tersebut menurut ilmu antropologi dilakukan melalui proses:
-          difusi kebudayaan : penyebaran unsur-unsur budaya kepenjuru dunia
-          akulturasi kebudayaan : masuknya unsur-unsur budaya asing ke dalam unsur-unsur budaya sendiri.
-          asimilasi kebudayaan : percampuran unsur-unsur budaya yang berbeda
-          integrasi budaya : bersatunya unsur-unsur budaya yang berbeda
-          discovery / inovasi : penemuan baru
Masyarakat Indonesia sejak dulu dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya. Keberagaman budaya sebagai pembentuk kebudayaan nasional terjadi karena adanya hubungan antarbudaya. Hubungan antarbudaya serig kali menemui hambatan atau masalah, seperti
-          penggunaan bahasa
-          nilai dan norma masyarakat
-          kebiasaan dan lain-lain
Padahal syarat terjalinya hubungan tersebut dilandasi oleh saling pengertian dan pertukaran informasi antara kedua objek. Oleh karena itu hubungan antarbudaya tidak selamanya positif. tetapi dapat berdampak negative, berupa timbulnya konflik antarbudayayang dapat mengancam integrasi budaya nasional.


 
DAFTAR  PUSTAKA

Wijaja,Juhana. 2006. Memahami IPS 2 SMK Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2. Bandung: Armico
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/berbagai-budaya-lokal-pengaruh-budaya-asing-dan-hubungan-antar-budaya/
http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Pertunjukan-Karya-Seni/?kid=26102
http://www.anneahira.com/indonesia/budaya-indonesia.htm
http://iirmakalahtarbiyah.blogspot.com/2009/01/unsur-unsur-budaya.html