makalah tentang potensi masyarakat desa


BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
                Masyarakat dipedesaan masih perlu untuk diberdayakan dalam menggali potensi yang dimilikinya. Terutama untuk merumuskan, memusyawarahkan, dan menentukan prioritas pembangunan diwilayahnya.Masyarakat masih memerlukan sentuhan tangan pemerintah, untuk meningkatkan dan menggali potensi untuk berpartisipasi dalam membangun lingkungan atau desanya. Fasilitator Kabupaten Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Md) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat ditingkat  desa,Pemerintah sejak tahun 2007 lalu telah mengucurkan dana melalui sejumlah kegiatan melalui PNPM.
Seberapa potensi yang dimiliki itu yang seharusnya digunakan atau dibelanjakan bagaimanan masyarakat mencoba menangani persoalan itu dengan cara mereka. Dan Pemerintah yang dalam hal ini ada PNPM untuk menambahi modal yang sudah dimiliki masyarakat, seberapa pun modalnya..
Didalam makalah ini penulis sengaja membahas tentang potensi dan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas program pemberdayaan masyarakat.pada makalah ini penulis mencantumkan jadul makalah dengan tema”POTENSI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA”
Dalam uraian makalah ini penulis ingin mengeksploitasikan seberapa potensi masyarakat desa dalam menjalankan program-program atau lembaga-lembaga yang menunjang perekonomian dan kesejahteraan masyarakat yang telah diterapkan oleh pemerintah
Dari makalah ini pembaca dapat memahami dan menyimpulkan bagaimana untuk menambah potensi masyarakat dan memperbaiki setiap kendala-kendala ataupun hambatan yang menyulitkan kemujuan dari program-progaram lembaga sosial masyarakat desa.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
A.PERMASALAHAN
a.Untuk mengkaji sejauh mana perkembangan petensi kegiatan masyarakat dalam menjalankan program kegiatan masyarakat.
b.untuk memantau bagaimana proses kinerja di lapangan
c.Adakah sosialisasi dari pemerintah terhadap program tersebut
d.Kendala apa saja terjadi di lapangan
e.Apa solusi yang tepat untuk menangani kendala tersebut.
B.TUJUAN
a.Untuk meningkat daya kinerja masyarakat dalam menjalankan program tersebut
b.untuk menapung lebih banyak masyarakat,
c.Untuk lebih memjukan kesajahteraan masyarakat desa
d.supaya meningkat kebutuhan ekonomi masyarakat desa.








BAB III
PEMECAHAN MASALAH

I.Potensi dan Solusi dalam Pembangunan Masyarakat Desa
i.potensi masyarakat desa dalam menerapkan
pembangunan desa.
Pembangunan yang dijalankan di desa kebanyakan dilaksanakan secara sepihak tanpa melibatkan masyarakat sebagai pengambil keputusan. Banyak dari program terdahulu hanya menyisahkan bangunan dan puing-puing akibat dari tidak adanya rasa memiliki dan jaminan pemeliharaan.
Pemerintahan menjadikan desa sebagai pilar utama pembangunan bangsa, artinya desa yang mandiri dan sejahtera, tentunya menjadikan bangsa ini, bangsa yang besar dan terhormat di mata dunia.
Berangkat dari situasi dan kondisi masa lalu, pemerintah dengan pelaksanaan pola sentralistiknya, telah menempatkan desa menjadi bagian yang hanya memenuhi struktur pemerintahan. Sehingga banyak desa yang dianggap sebagai (complement) yang tidak berdaya, karena segalanya ditentukan dari atas. Bahkan segala potensi yang dimilikinya, lebih banyak jadi pengemis pada pemerintah di atasnya. Desa akan tetap miskin bodoh dan abdikepada para pejabat di atasnya yang semakin rakus mengeksploitasi desa.
Namun perlahan - lahan mulai terjadi suatu perubahan yang luar biasa yang diduga sebelumnya. Tumbuh kesadaran akan kekeliruan tersebut. Terjadi reformasi besar-besaran, sehingga pola sentralisasi dirombak total, dan pola desentralisasi yang ditinggalkan, dipacu kembali oleh Undang-Undang Dasar 1945 yang telah diamandemen, kemudian lahir Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang semangatnya lebih berpihak pada desentralisasi dan demokratisasi.

Selama ini, kebijakan pembangunan di Indonesia terutama pembangunan desa selalu bersifat top down dan sektoral dalam perencanaan serta implementasinya tidak terintegrasi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai program pemerintah yang bersifat sektoral. Perencanaan disusun tanpa melibatkan sektor yang lain serta pemerintah daerah.
Hal lain yang menjadi permasalahan adalah, tidak dicermatinya persoalan mendasar yang terjadi di daerah maupun di desa. Sehingga formulasi strategi dan program menjadi tidak tepat dan salah sasaran. Akibat dari hal tersebut, upaya untuk mengurangi kemiskinan dan upaya pemerataan pembangunan pun sulit dilakukan. Bahkan data statistik menyebutkan,bahwa ternyata sebagian besar masyarakat miskin berada di desa. Oleh karena itu, pembangunan sudah sewajarnya difokuskan di desa sebagai upaya mengatasi kemiskinan.
Pembangunan selama ini, lebih banyak diarahkan di kota. Sehingga menyebabkan aktivitas perekonomian berpusat di kota, hal ini yang kemudian menyebabkan terjadinya migrasi dari desa ke kota secara terus menerus. Masyarakat desa dengan segala keterbatasan pindah ke kota, mengadu nasib dan sebagian besar dari mereka, menjadi persoalan besar di kota. Di sisi lain, kondisi di desa tidak tersentuh pembangunan secara merata, infrastruktur dasar tidak terpenuhi, kondisi ini yang harus segera diselesaikan melalui strategi pembangunan desa yang tepat dan terintegrasi.
Persoalan bagaimana menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, adalah persoalan yang jamak terjadi di institusi pemerintahan. Perspektif kesejahteraan tentunya mempunyai tingkat yang berbeda-beda di masing-masing masyarakat. Perspektif kesejahteraan antara masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan tentu akan berbeda dengan cara pandang masyarakat yang tinggal di sekitar pedesaan tentang arti kesejahteraan itu sendiri, persepektif kesejahteraan pun akan berbeda dari waktu ke waktu. Faktor teknologi dan informasi yang berkembang akan mempengaruhi hal ini.




ii.Solusi yang perlu dilakukan oleh pemerintah
Bagaimana menciptakan sebuah kesejahteraan, tentunya peran yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah melalui sebuah pembangunan yang menyeluruh, aspiratif dan bottom-up. Pembangunan harus dimulai dari apa yang dibutuhkan masyarakat terhadap ruang-ruang kehidupan mereka, apa yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dari pembangunan yang dilakukan.
Pembangunan tentunya lebih banyak diarahkan kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa keterlibatan dan peran masyarakat dalam suatu kegiatan pembangunan, merupakan kunci keberhasilan suatu program. Dengan adanya partisipasi masyarakat, tentunya memiliki nilai etika tersendiri, serta memicu sikap dan perilaku memiliki dan menjaga sertamemelihara, demi keberlanjutan pembangunan itu sendiri.
Konsep pembangunan yang di jalankan oleh pemerintah saat ini,adalah konsep pemberdayaan yang merupakan upaya yang luar biasa, karena masyarakat merespon dan menanggapi dengan baik. Terobosan ini kemudian menjadi suatu kepuasan bagi setiap masyarakat, terutama masyarakat miskin. Karena pembangunan yang dijalankan di desa, kebanyakan dilaksanakansecara sepihak, tanpa melibatkan masyarakat miskin sebagai pengambil keputusan.
Sehingga banyak dari program terdahulu, hanya menyisakan bangunan dan puing-puing, akibat dari tidak adanya rasa memiliki dan jaminan pemeliharaan oleh masyarakat itu sendiri. Akibatnya pembangunan yang dilakukan tidak dapat bertahan lama (rusak).
Berdasar uraian di atas, tentunya pembangunan desa secara konkret harus memperhatikan berbagai faktor, diantaranya adalah pengembangan kapasitas kelembagaan yang ada di desa baik masyarakat maupun pemerintahan desa serta penyediaan berbagai infrastruktur desa. semua faktor tersebut diperlukan guna mengimplementasikan dan mengintegrasikan pembangunan desa ke dalam suatu rencana yang terstruktur.


BAB IV
KESIMPULAN
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tentunya hal dan peran yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah membangun sebuah pembangunan yang menyeluruh, aspiratif dan bottom-up. Pembangunan harus dimulai dari apa yang dibutuhkan masyarakat terhadap ruang-ruang kehidupan mereka, mengfasilitasi apa yang dibutuhkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dari pembangunan yang dilakukan. 

Pembangunan tentunya harus lebih banyak diarahkan kepada masyarakat. Hal ini dimaksudkan bahwa keterlibatan dan peran masyarakat dalam suatu kegiatan pembangunan, merupakan kunci keberhasilan suatu program. Dengan adanya partisipasi masyarakat, tentunya memiliki nilai etika tersendiri, serta memicu sikap dan perilaku memiliki dan menjaga sertamemelihara, demi keberlanjutan pembangunan itu sendiri.

Mengupayakan bagaimana masyarakat merespon dan menanggapi akan hal tersebut. Sehingga menjadi suatu kepuasan bagi setiap masyarakat, terutama masyarakat miskin.memberi keluasaan bagi mayarakat untuk mengambil sebuah keputusan tanpa diskriminasi.



sekian



DAFTAR PUSTAKA
                 SAJOGYO DAN PUDJIWATI SAJOGYO:”SOSIOLOGI PEDESAAN JILID I”BAB III;LEMBAGA-LEMBAGA KEMASYARAKATAN;HAL 69:GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS:JAKARTA.
                   KAMANTO SUNARTO:PENGANTAR SOSIOLOGI:BAB 9;PERUBAHAN SOSIAL HAL 205-207:2004:FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA:JAKARTA.
               Suyono, Haryono. 2005. Menyegarkan Gerakan Keluarga Sejahtera Mandiri. Jakarta: Yayasan Dana Sejahtera Mandiri.
              Suyono, Haryono. 2006. Pemberdayaan Masyarakat: Mengantar Manusia Mandiri, Demokratis dan Berbudaya. Jakarta: Khanata.
              KAMANTO SUNARTO:PENGANTAR SOSIOLOGI:BAB 10;DIMENSI GERAKAN SOIAL HAL 155:2004:FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA:JAKARTA.