BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Makalah
ini pada dasarnya dibuat untuk memenuhi satu tugas guna memenuhi syarat
kompetensi sekolah dalam dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
disamping itu penyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai pengetahuan keanekaragaman budaya lokal, dampak masuknya budaya asing
dan hubungan antar budaya.
Indonesia
adalah Negara yang terdiri atas kepulauan, beragam suku, beragam sifat, dan
tentu saja perbedaan. Dengan melihat masyarakat Indonesia yang beragam budaya
maka sangat diperlukan untuk mempelajari tentang keanekaragaman budaya dalam
masyarakat ini. Oleh karena itu makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian budaya,
macam unsur budaya, keanekaragaman budaya
lokal, dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya.
B.
Rumusan Masalah
Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa pengertian
budaya dan apa saja unsur-unsur budaya?
2.
Apa saja
macam-macam budaya Indonesia?
3.
Apa dampak
masuknya budaya asing ke Indonesia?
4.
Bagaimana
hubungan Antar Budaya?
C.
Pembatasan
Masalah
Dalam suatu masalah, perlu adanya batasan, sebab
jika terlampau luas maka akan menyulitkan khusunya bagi kami yang menyusun
makalah ini.
Berdasarkan titik tolak pemikiran diatas,
penyusun perlu membatasi masalah tentang pengertian budaya,
macam unsur budaya, keanekaragaman budaya
lokal, dampak masuknya budaya asing dan hubungan antar budaya.
D.
Metode penulisan
Dalam menyusun makalah ini, kami mendapatkan isi
dan kandungan makalah dari buku-buku sumber serta beberapa tunjangan sumber
dari internet. Kami menyusunnya dengan berdasarkan Rumusan masalah yang telah
dipaparkan di atas, dan menyeleksi materi yang ada dalam sumber-sumber yang
ada. Sehingga dapat disusunlah makalah tentang keanekaragaman budaya dalam
masyarakat.
E. Tujuan
Makalah ini memiliki tujuan masalah sebagai
berikut :
1.
Menjelaskan
pengertian budaya dan apa saja unsur-unsur budaya
2.
Menceritakan macam-macam
budaya Indonesia
3.
Menjelaskan
dampak masuknya budaya asing ke Indonesia
4.
Menjelaska
hubungan Antar Budaya
F. Manfaat
Makalah ini memiliki manfaat masalah sebagai
berikut :
Para pembaca dapat
bersikap positif dalam berhubungan dengan
budaya likal dan asing, serta mengetahui lebih dalam tentang budaya lokal.
Mengetahui materi IPS kelas XI tentabg Bab Keanekaragaman
Kelompok dalam masyarakat multicultural
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Budaya
Dan Budaya Lokal
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
1. Pengertian
Budaya
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink,
kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan
oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda
yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,
organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2. Budaya
Lokal dan Budaya Nasional
Setiap
Negara memiliki budaya nasional masing-masing yang berbeda antara satu dengan
lainnya. Bangsa Indonesia juga mempunyai budaya nasional yang berbeda dengan
budaya nasional bangsa-bangsa lain. Budaya nasional bangsa Indonesia dibangun
oleh budaya lokal dan hasil serapan dari unsur-unsur budaya asing atau budaya
global.
a.
Pengertian
Budaya Lokal dan Budaya Nasional
KebudayaanDaerah
adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara
turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang
lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah
telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi
suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk yang lain.
Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman kerajaan –
kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi sosial
yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang berbeda satu
sama lain.
Kebudayaan
Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara tersebut. Itu
dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi dengan dareah
lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi
kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain
memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan
terjadi budaya nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara
tersebut walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya daerah
tersebut.
Kebudayaan
nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah
“puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada
paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan
daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum
nasional, serta bahasa nasional.
Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya:
“yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa
mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan
nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan
kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia
jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan
Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Contohnya
Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang
dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda
berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia
dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap daerahnya
tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan “bhineka
tunggal ika”.
Bagi
bangsa Indonesia sebenarya rumusan kebudayaan nasional sudah jelas tercantum
dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945 yang menyatakan “Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budinya rakyat Indonesia seluruhnya”. Kebudayaan asli sebagai puncak-puncak
kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Nusantara terhitung sebagai kebudayaan
bangsa.
b.
Perwujudan Budaya Nasional
Perwujudan
abstrak budaya nasional yaitu system gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia. Adapun wujud konkretnya, berupa cara berbahasa, berperilaku,
berpakaian, dan peralatan/materi/artefak.Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjaditiga,yaitu:
·
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang
berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud
kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga
masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk
tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan
buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. Wujud konkret
budaya nasional yang paling jelas ialah cara berbahasa.
·
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai
suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula
disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Sebagai contoh, cara berperilaku bangsa Indonesia berbeda dengan cara
berperilaku warga masyarakat Jepang, Amerika Serikat, Korea, China, dan
seterusnya.
·
Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang
berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam
masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan
ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak)
manusia.
B.
Unsur - Unsur
Budaya
Unsur-unsur kebudayaan merupakan
bagian suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai suatu analisis tertentu. Unsur-unsur
kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua
kebudayaan bangsa-bangsa di dunia. Menurut
Kluchklon ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1.
Sistem
religi dan upacara keagamaan
Merupakan produk manusia untuk membujuk
kekuatan lain yang berada di atasnya, yaitu Yang Maha Besar untuk menuruti
kemauan mereka.
2.
Sistem
organisasi kemasyarakatan.
Merupakan usaha manusia untuk menutupi
kelemahan individu mereka dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem
pengetahuan
Merupakan kemampuan manusia untuk mengetahui,
mengingat, kemudian mengolah dan menyampaikannya pada orang lain.
4.
Sistem
mata pencaharian hidup
Merupakan usaha manusia untuk mencukupi
kebutuhan jasmaninya, untuk dapat bertahan hidup.
5.
Sistem
teknologi dan peralatan
Merupakan hasil olah pikir manusia untuk
mempermudah dalam mengjakan atau mengetahui segala sesuatunya sehingga manusia
dapat menciptakan atau menggunakan alat tersebut.
6.
Bahasa
Bahasa merupakan segala sesuatu usaha manusia
untuk dapat berkomunikasi. Bahasa dapat berupa simbol, tanda, gambar, maupun
berupa lisan dan tulisan. Menurut Lyons bahasa merupakan seperangkat simbol dan
tata aturan untuk menggunakan simbol-simbol dalam kombinasi-kombinasi yang
penuh arti. Jadi bahasa dapat berupa apa saja asalkan memiliki arti untuk
berkomunikasi.
7.
Kesenian
Merupakan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan psikisnya, dalam hal ini tentunya mengarah pada sebuah tujuan akhir,
yaitu estetika (keindahan). Dengan kesenian manusia dapat mencurahkan segala
kemampuannya untuk memenuhi apa yang mereka angap pantas dan indah.
Namun ada
beberapa ahli yang mengemukakan unsur-unsur kebudayaan yang lain, diantaranya
Meville J. Hertkovits yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan
kekuasaan politik. Broinslaw Mlinowski juga mengemukakan unsur-unsur budaya
yang berupa sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga pendidikan
dan organisasi kekuatan.
C.
Macam - Macam Budaya
Lokal
Kebudayan
lokal Indonesia secara umum dapat meliputi , , , , , , , dan
1.
a.
Provinsi
Papua
Rumah
adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai
terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk
tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian
sekitar 4 meter.
b.
Provinsi
Sulawesi Selatan
Rumah
adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu berupa
kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-tanduk
kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara
besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang makan, dan ruang
belakang.
c.
Provinsi
Nusa Tenggara Barat
Istona
Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap
strap. Lantai bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan
permaisuri. Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.
d.
Provinsi
Jawa Tengah
Padepokan
Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3
ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.
e.
Provinsi
DKl. lakarta
Rumah
tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk. Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut
Paseban. Dindingnya tcrbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-huka dan
digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila
suatu waktu di adakan acara selamatan atau hajatan.
f.
Provinsi
Jawa Barat
Keraton
Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini terdiri 4
ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang
Panembahan.
a.
Tari-tarian
Daerah Istimewa Aceh
Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis
penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan
terkenal di daerah Aceh.
Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar
dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama
Islam
b.
Tari-tarian
Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari
lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab
Ramayana yang
mengisahken tentang bala tentara monyet dari
Hanuman dari Sugriwa
c.
Tari-tarian
Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah
tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
d.
Tari-tarian
Daerah DKI Jakarta
Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut
tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati
tamu negara
e.
Tari-tarian
Daerah Jawa Barat
Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan
dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan
burung merak yang serba indah dan memukau.
-
-
-
-
-
-
-
4. Musik
|
|
|
D.
Dampak Budaya
Asing
Masuknya budaya asing tentu akan
menghasilkan respon yang berbeda dari tiap masyarakat. Menurut Alfian (1985,36)
ada tida pola corak reaksi terhadap pengaruh budaya asing (barat), yakni
sebagai berikut :
-
Corak rekasi yang menurut kebudayaan
barat. Corak reaksi ini menganggap kebudayaan Timur sendiri sudah tidak relevan
lagi untuk menghadapi kondisi sekarang; hanya kebudayaan barat yang unggul dan
mampu melahirkan manusia yang berkualitas
-
Corak rekasi sama sekali anti
kebudayaan barat. Corak ini menganggap kebudayaan Barat hanya melahirkan
manusia yang kejam dan kebudayaan Timur lah yang unggul
-
Corak reaksi yang berusaha melihat
perbenturan budaya Barat dan Timur. Corak reaksi ini berusaha mengambil jarak dan
melihat secara jujur keunggulan budaya barat dan kelemahan budaya timur,
sekaligus mempertahankan relevansi nilai-nilai budaya barat dan timur.
Dampak kebudayaan barat di Indonesia
dicerminkan dalam wujud globalisasi dan modernisasi yang dapat membawa dampak
positif dan dampak negatif bagi bangsa kita.
1. Dampak
Positif
a.
Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai
dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c.
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya
industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih
merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Dampak
Negatif
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat
penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi
maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang
lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada
orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
a. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak
antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan
dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
E.
Hubungan Antar
Budaya
Masyarakat
Indonesia sejak dulu dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek, seperti
adanya keberagaman suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya.
Keberagaman budaya sebagai pembentuk kebudayaan nasional terjadi karena adanya
hubungan antarbudaya. Hubungan antarbudaya serig kali menemui hambatan atau
masalah, seperti
-
penggunaan bahasa
-
nilai dan norma masyarakat
-
kebiasaan dan lain-lain
Padahal syarat terjalinya hubungan tersebut dilandasi oleh
saling pengertian dan pertukaran informasi antara kedua objek. Oleh karena itu
hubungan antarbudaya tidak selamanya positif. tetapi dapat berdampak negative,
berupa timbulnya konflik antarbudayayang dapat mengancam integrasi budaya
nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Wijaja,Juhana.
2006. Memahami IPS 2 SMK Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2. Bandung: Armico
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/berbagai-budaya-lokal-pengaruh-budaya-asing-dan-hubungan-antar-budaya/
http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Pertunjukan-Karya-Seni/?kid=26102
http://www.anneahira.com/indonesia/budaya-indonesia.htm
http://iirmakalahtarbiyah.blogspot.com/2009/01/unsur-unsur-budaya.html