Foto
gejala foto
mikroskopis
Penyakit : Layu Fusarium
Patogen : Colletotrichum Capsici
Deskripsi penyakit
Penyakit
antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan
Colletotrichum yaitu C. acutatum, C. gloeosporioides, dan C. capsici
(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2010). Namun di beberapa negara penyakit
ini dianggap sebagai dua penyakit, yang masing-masing disebabkan oleh satu
jamur. (Semangun, 1989). Gejala antraknosa sangat mudah dikenali dengan gejala
awal pada buah cabai berupa bercak kecil dan berair. Ukuran luka tersebut dapat
mencapai 3 – 4 cm pada buah cabai yang berukuran besar. Pada serangan lanjut
yang sudah parah, gejala luka tersebut lebih jelas tampak seperti luka terbakar
matahari dan berwarna antara merah tua sampai coklat menyala hingga warna
hitam. Pada saat sudah parah, penyakit ini akan sangat merusak, dapat
menyebabkan nekrosis dan bercak pada daun, cabang atau ranting. Penyebab
penyakit memencar melalui percikan air dan jarak pemencaran akan lebih jauh
jika disertai adanya hembusan angin.
Penyakit
antarknosa telah menyebar luas di daerah-daerah pertanaman cabai yang
kondisinya sangat lembab atau daerah dengan curah hujan tinggi. Cendawan
penyebab penyakit antraknosa berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban
udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80 % RH dengan suhu 320C. Serangan
jamur C. capsici pada biji cabai dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau
bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah, sedangkan pada
tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih
bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan. busuk kering warna cokelat
kehitam-hitaman (Yusuf, 2010).