MAKALAH
“KELOMPOK DAN TIM”
Tugas Terstruktur Mata
Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi
Disusun Oleh :
Kelompok 4
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak
lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku Pengembangan Organisasi yang berjudul “Prilaku Organisasi” ini dengan lancar.
Makalah Perilaku dan Pengembangan
Organisasi mengenai Kelompok dan Tim ini kami susun guna memenuhi tugas mata
kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi.
Ucapan terimakasih kami
sampaikan kepada Bapak Dosen, selaku dosen mata kuliah Perilaku dan
Pengembangan Organisasi yang telah memberikan pengajaran kepada kami, serta
kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Namun, makalah Perilaku dan Pengembangan Organisasi
tentang Kelompok dan Tim ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.
Aceh Utara, 12 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………….….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………... 3
2.1 Pengertian Kelompok……………………………………………. 3
2.2 Tipe – Tipe Kelompok…………………………………………… 4
2.2.1 Fungsi – Fungsi Kelompok…………………………………. 5
2.2.2 Ciri – Ciri Utama Kelompok……………………………….. 6
2.2.3 Manfaat Kelompok bagi Organisasi………………………... 7
2.3 Syarat Pembentukann Kelompok………………………………... 7
2.3.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok…………… 8
2.4 Sumber Kelompok………………………………………………. 9
2.5 Perbedaan Kelompok dan Tim………………………………….. 9
BAB III KESIMPULAN………………………………………………… 12
3.1 Kesimpulan……………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kelompok dan Tim adalah dua konsep
berbeda. Kelompok atau group
didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan
bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan.
Kelompok kerja (work
group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama
untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama
lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok
kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di
dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim.
Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh
individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat
kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka
berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi
positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan
suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para
individunya.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apakah yang
dimaksud dengan kelompok ?
2. Apa
sajakah tipe – tipe kelompok ?
3.
Apa
sajakah syarat terbentuknya kelompok ?
4.
Dari manakah sumber kelompok berasal
?
5.
Apakah perbedaan kelompok dan tim ?
1.3
Tujuan
1. Mampu untuk
memahami apa yang dimaksud dengan kelompok
2. Mampu untuk
memahami tipe – tipe kelompok
3. Mampu untuk
memahami syarat terbentuknya kelompok
4. Mampu untuk
memahami sumber kelompok
5. Mampu untuk
memahami perbedaan kelompok dan tim
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kelompok
Kelompok (group
) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau
lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk
mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok
dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
- Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.
- Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
- Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
- Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.
Dari beberapa pandangan
tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan
individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh
perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.
Dipandang dari proses
kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena
adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk
melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi
dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang
unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga
menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan
antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.
2.2 Tipe – Tipe Kelompok
Kelompok-kelompok di dalam
organisasi secara sengaja direncanakan atau sengaja dibiarkan terbentuk oleh
manajemen selaku bagian dari struktur organisasi formal. Kendati begitu,
kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan organisasi informal.
Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di dalam organisasi
dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan dengan norma
perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal
organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal dan
informal.
1. Kelompok
Formal
Kelompok ini dibangun selaku akibat
dari pola struktur organisasi dan pembagian kerja yang ditandai untuk
menegakkan tugas – tugas. Kebutuhan dan proses organisasi menimbulkan formulasi
tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda. Khususnya ada dua tipe kelompok
formal, diantaranya :
Ø Kelompok Komando (Command Group)
Kelompok komando ditentukan oleh
bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan yang melapor langsung kepada
seorang supervisor tertentu. Hubungan wewenang antara manajer departemen dengan
supervisor, atau antara seorang perawat senior dan bawahannya, merupakan
kelompok komado.
Ø Kelompok tugas (Task Group)
Kelompok tugas terdiri dari para
karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek
tertentu. Misalnya, kegiatan para karyawan administrasi dalam perusahaan
asuransi pada waktu orang mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang
harus dilaksanakan.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah
pengelompokan secara wajar dari orang – orang dalam situasi kerja untuk
memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain, kelompok informal tidak
muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar. Orang
mengenal dua macam kelompok informal khusus diantaranya:
Ø Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Orang yang
mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang
sama, mungkin bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran bersama. Para karyawan
yang bersama – sama bergabung dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu
menghadapi manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan
wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari kelompok
kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu tidak berhubungan
dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus bagi tiap – tiap
kelompok.
Ø Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
Banyak kelompok dibentuk karena para anggotanya
mempunyai sesuatu kesamaan, misalnya usia, kepercayaan politis, atau latar
belakang etnis. Kelompok persahabatan ini seringkali melebarkan interaksi dan
komunikasi mereka sampai pada kegiatan diluar pekerjaan.
Jika Pola
gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas bahwa mereka termasuk
dalam berbagai macam kelompok yang sering bersamaan. Maka diadakan perbedaan
diantara dua klasifikassi kelompok yang luar :
kelompok formal dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah
bahwa kelompok formal ( kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk oleh
organisasi formal dan merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan kelompok
informal (kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan) adalah penting untuk
keperluan mereka sendiri ( artinya, mereka memenuhi kebutuhan pokok akan
berkelompok).
2.2.1 Fungsi – Fungsi Kelompok
Pada
dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan
fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk
mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar
untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan
gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu,
dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.
Fungsi kelompok individual yang
didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan
kelompok dapat memenuhi kebutuhan yang meliputi pemenuhan kebutuhan persahabatan,
dukungan, dan kasih sayang, sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan,
dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri, sebagai sarana untuk
menguji kenyataan sosial melalui diskusi dengan orang lain, pengembangan
perspektif, dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam
lingkungan sosial sehingga dapat diambil sebuah keputusan.
2.2.2 Ciri – Ciri Utama Kelompok
Penelitian mendalam mengenai
sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan (empat) cirri
kelompok yaitu :
- Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama.
- Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.
- Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.
- Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.
2.2.3 Manfaat Kelompok bagi Organisasi
Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik
di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain:
1. Kelompok merupakan alat perjuangan
bagi anggotanya.
2. Kelompok dapat digunakan untuk
meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3. Kelompok lebih baik daripada
perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak
4. Anggota kelompok dapat memperoleh
keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.
5. Kelompok dapat mengendalikan dan
mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam
kelompok
6. Kelompok membantu menangkis pengaruh
– pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.
7. Kelompok adalah fenomena alami di
dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan
dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.
2.3
Syarat
Pembentukan Kelompok
Kumpulan
individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling bergantung
satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki
hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok
apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
- Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
- Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
- Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
- Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
- Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
- Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.
2.3.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok
Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1. Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat
merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.
Ø Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena
sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap
ancaman.
Ø Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.
Ø Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena
berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).
2. Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan
pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu
dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau
motivasi.
3. Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih
dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau
kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.
4. Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap
akan memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka,
jika mereka membentuk kelompok.
2.4
Sumber
Kelompok
Tingkat prestasi potensial sebuah
kelompok sebagian besar tergantung pada sumber daya yang dibawa anggota –
anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
Ø Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana
efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
Ø Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri
– cirri kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.
2.5
Perbedaan
Kelompok dan Tim
Stephen P. Robbins melakukan
pembedaan antara Kelompok Kerja dengan Tim Kerja berdasarkan 4
variabel yaitu: Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas, dan Keahlian.
1. Sasaran
a. Kelompok :
Berbagi informasi, saling membantu membuat keputusan kinerja masing-masing.
b. Tim : Kebutuhan kerja kolektif, saling
membantu demi usaha bersama.
2. Sinergi
a. Kelompok : Netral (kadang negatif)
b. Tim : Positif melaui usaha yang
terkoordinasi.
3. Akuntabilitas
a. Kelompok : Individu tidak saling melengkapi.
b. Tim : Individual dan saling melengkapi.
4. Keahlian
a. Kelompok : Acak dan jarang
b. Tim : Saling mengganti
Kelompok dan tim bukan merupakan hal
yang sama persis, ada perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja.
Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat
keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja kolektif
dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-mata
merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut.
Tim kerja menghasilkan sinergi
positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat
kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen
untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka meningkatkan kerja.
Penggunaan tim yang ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk
menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan dalam input.
Contoh
perbedaan kelompok dan tim, sebagai berikut:
KELOMPOK
|
TIM
|
·
Anggota beranggapan pengelompokan hanya sekedar
administrasi.
·
Pendekatan hanya sebagai tenaga bayaran.
·
Mengerjakan tugas bagian masing-masing masih harus
diperintah.
·
Dalam penyampaian saran harus berhati-hati, karena
dapat dianggap sebagai upaya untuk memecah belah.
·
Dalam penerapan hasil kerja sangat dibatasi oleh
pemimpin.
·
Anggota tidak berperan aktif terhadap pengambilan
keputusan.
|
·
Anggota menyadari ketergantungan satu sama lain,dan
tidak mencari keuntungan pribadi.
·
Adanya komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai.
·
Rasa peka, atau sadar diri terhadap tugas
masing-masing, yang dapat dikontribusikan untuk keberhasilan.
·
Bekerja dalam suasana saling percaya, saran dapat
diterima dengan terbuka.
· Penerapan
hasil kerja sangat didukung oleh tim.
· Anggota
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
|
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok (group) menurut Robbins (1996)
mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan
salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran
tertentu. Sementara menurut Gibson, memandang berdasarkan 4 kelompok perspektif, yaitu:(1). Dari sisi
persepsi, yang mengutamakan interaksi. (2). Dari sisi organisasi, yang
menganggap kelompok adalah sistem organisasi. (3). Dari sisi motivasi, setiap
individu wajib menghargai satu sama lain. (4). Dari sisi interaksi, penekanan
pada interaksi personal yaitu komunikasi dengan cara tatp muka. Melalui beberapa pandangan tersebut, Gibson
menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana
perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau
prestasi anggota yang lainnya.
Pembentukan kelompok
dalam sebuah organisasi baik sengaja ataupun tidak sengaja, diperlukan bagi
organisasi. Kelompok yang sengaja dibentuk oleh organisasi contonya adalah kelompok
formal. Kelompok formal terbentuk
karena adanya struktur organisasi. Organisasi mempunyai persyaratan teknis yang
timbul dari tujuannya, pencapaian tujuan tersebut memerlukan tugas-tugas yang
harus dilaksanakan. Akibatnya pembentukan anggota kelompok didasarkan posisi
mereka dalam organisasi. Sedangkan pembentukan kelompok secara tidak sengaja
adalah kelompok informal. Di dalam organisasi kelompok informal muncul melalui interaksi para anggota organisasi.
Perkembangan kelompok ini berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri.
Tipe-tipe kelompok formal adalah (1). Kelompok Komando (commando group); (2). Kelompok Tugas (task group). Tidak hanya kelompok formal yang memiliki tipe
kelompok, kelompok informal juga terdiri dari: (1). Kelompok kepentingan (interest group); (2) kelompok
persahabatan (friendship group).
Fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi
formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana
untuk mengerjakan tugas-tugas. Fungsi kelompok individual yang didasarkan bahwa
setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi
kebutuhan sosial bermasyarakat. Cirri-ciri utama yang ada pada kelompok, yaitu:
(1)Terdapat dorongan (motif); (2). Terdapat timbal balik terhadap interaksi;
(3). Pembentukan dan penegasan struktur organisasi; (4). Terjadinya penegasan
terhadap norma-norma berperilaku sebgai pedoman.
Beberapa individu yang
berkumpul, bisa dikatakan sebagai kelompok bila memiliki syarat-syarat
terbentuknya kelompok. Syarat-syaratt ini antara lain: keanggotaan yang jelas,
sadar sebagai anggota kelompok, memiliki satu kesaamaan tujuan, saling
ketergantungan antar anggota lainnya, terjadinya interaksi dalam kelompok,
kelompok yang muncul berada dalam satu kesatuan tunggal organisasi. Adapun
alasan mengapa individu membentuk suatu kelompok, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini antara lain: keamanan, sosial,
penghargaan. Kelompok belum tentu merupakan tim, namun tim pasti merupakan
suatu kelompok. Robbins membedakan 4 variabel perbedaan antara kelompok dan
tim, dilihat dari sisi pandang sudut pekerjaan, yaitu: 1. Sasaran; 2. Sinergi;
3. Akuntabilitas; 4. Keahlian.
DAFTAR
PUSTAKA
Sigit, Soehardi.
2003. Perilaku Organisasional. BPFE
UST: Yogyakarta.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 dan 2.
Binarupa Aksara: Jakarta.
Amirullah, dkk. 2000. Perilaku Organisasi. Bayumedia: Malang.
Seta Basri. 2011.
Kelompok dan Tim dalam Organisasi. (Online),
http://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-organisasi.html
diakses tanggal 09 Mei 2012