MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI PERAIRAN

MAKALAH PRAKTIKUM BIOLOGI PERAIRAN RAWA JOMBOR

A. Tujuan
1. Mengidentifikasi ekosistem perairan rawa Jombor
2. Mengetahui jenis-jenis organisme mikroskopis di perairan rawa Jombor
B. Dasar Teori

Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus- menerus atau musiman akibat  drainase yang terhambat serta mempunyai cirri- cirri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Definisi yang lain dari rawa adalah semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dlam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasnag surut. Rawa- rawa yang memiliki penuh nutrisi, adalah gudang harta ekologis untuk kehidupan berbagai macam makhluk hidup.Rawa- rawa juga disebut pembersih alamiah, karena rawa- rawa itu berfungsi untuk mencegah polusi atau pencemaran lingkungan alam. Dengan alasan itu, rawa- rawa memiliki nilai tinggi dalam segi ekonomi, budaya, lingkungan hidup dan lain- lain, sehingga lingkungan rawa harus tetap dijaga kelestariannya.
Rawa adalah lahan basah yang menggambarkan genangan sementara atau permanen oleh badan air yang dangkal pada suatu lahan area besar.Rawa adalah kawasan yang terletak di zona peralihan antara daratan yang kering secara permanen dan perairan yang berair secara permanan.
Wetlands adalah salah satu diantara ekosistem bumi yang paling penting.Sebagian besar lahan rawa tergenangi air secara permanen.Kurang lebih 6% permukaan bumi adalah rawa.Rawa juga sebagia pengisi air tanah dan pelindng banjir.
Dari sisi sumber air tanah maka rawa merupakan pengendali air tanah karena umumnya berada di daerah CAT, sekaliguns pengendali sumber daya air. Mempertahankan rawa berarti juga mempertahankan fungsi sebagai sumber daya air sehingga keberadaan air rawa harus terus diupayakan dalam kondisi ajegsegar.
Ekositem rawa  digolongkan sebagai ekosistem yang berada antara darat dan ekosistem air (peralihan). Dikawasan peralihan tersebut ada campuran organism darat, organism air dan organisme khas yang hanya hidup di lingkungan rawa. Untuk dapat disebut sebagai rawa salah satu atau lebih dari tiga kondisi berikut harus terpenuhi:
1.    Tanah yang dapat mendukung tumbuhan hiidrofita paling tidak secar periodic.
2.    Wilayah yang didominasi oleh lahan basah yang tidak terdrainase atau berada dalam keadaan yang cukup basah untuk periode yang agak panjang sehingga menimbulkan keadaan yang anaerob yang menghambat pertumbuhan jenis tumbuhan tertentu.
3.    Wilayah yang terdiri dari media bukan tanah sepeti pasir, kerikil, dan batu yang jenuh dengan air atau ditutupi oleh genangan air yang dangkal secara permanen atau dalam beberapa waktu tertentu.
Ciri- cirri rawa:
1.    Ciri fisik, umunya kondisi tanahnya cekung engan topografi relative datar.
2.    Ciri kimiawi, umumnya derajat keasaman airnya rendah, dan/ atau tanahnya bersifat anorganik atau mengandug pirit.
3.    Ciri biologis, pada umumnya terdapat flora dan fauna yang spesifik.
Walaupun lingkunga  rawa tidak cocok untuk sebagian besar tanaman darat, namun rawa termasuk salah satu ekosistem yang paling produktif di permukaan bumi dalam menghasilkan biomassa disamping muara sungai dan hutan tropis. Biomassa adalah bahan yang diproduksi dalam jaringan tumbuhan dengan bahan baku dari lingkungan dan sumber energy dari matahari atau bahan yang diproduksikan dalam tubuh hewan dengan bahan baku dan sumber energy dari tanaman. Diperairan rawa terdapat organism aquatic yang memiliki produktivitas yang relative tinggi dibandingkan dengan  dengan organism darat. Artinya dalam areal dan waktu yang setara, jumlah biomassa yang mampu diproduksi oleh organism air lebih banyak dari yang diproduksi organism darat. Dengan produktifitasnya yang tinggi terebut, rawa dapat mendukung ehidupan organism lain baik yang berada di ekosistem darat maupun si ekosistem air.
Air yang ada didaerah rawa tersebut dapat berasal dari air hujan maupun luapan banjir dari sungai- sungai terdekat.Rawa merupakan daerah yang mempunyai arti penting dalam menunjang aspek fisik lingkungan suatu daerah aliran sungai. Daerah rawa yang berad disuatu lembah sungai dapat berfugsi sebagai filter yang menjernihkan air sebelum masuk kesungai, air yang mengalir dari daerah yang lebih tinggi mempunyai kecepatan yang kecilkarena adanya hambatan dari tumbuhan sehingga sedimen dapat terendapkan. Air segar yang ada di rawa juga merupakan daerah tempat berkembangbiaknya ikan dan burung dan sumber air yang dapat menjaga elevansi muka air daerah diatasnya maupun daerah genangan yang dapapt meredam terjadinya banjir di daerah hilir. Oleh karena itu pengubahan daerah rawa menjadi daerah petanian dengan oengembangan jjaringan saluran akan mengusik suasana lingkungan tersebut. Untuk menghindari terjadinya degradasi lingkugan perlu dilakukan usaha perlindungan dan konservasi sebagian daerah rawa untuk keberlanjutan lingkungan.
Fungsi Lahan Rawa
Lahan rawa memiliki mempunyai bermacam- macam fungsi yang dapat dikelompok-kan menjadi:
1.    Fungsi hidrologis
2.    Fungsi pelindung lingkungan
3.    Fungsi kawasan lindung
4.    Fungsi kawasan budidaya
5.    Fungsi strategis rawa
6.    Fungsi lingkungan hidup
7.    Fungsi social
8.    Fungsi ekonomi.

C. Alat dan Bahan
1.    Plankton net
2.    Kodak film
3.    Formalin cair
4.    Mikroskop
5.    Optic lab
6.    Pipet
7.    Kaca preparat

D. Langkah kerja

Mendatangi tempat pengambilan sampel (Rowo Jombor)

Menentukan lokasi pengambilan sampel (lima lokasi pengambilan sampel)

Mengambil sampel dengan menggunakan planktonet sampai kedalaman tertentu

Memasukkan sampelair kedalam Kodak film

Memberikan formalin didalam Kodak agar sampel yang telah diamati masih utuh

Mengamati sampel dengan menggunakan mikroskop optic lab

E. Hasil Pengamatan
1.    Anabaena
2.    Branchinnus plicatilis
3.    Canthocamptus
4.    Chrocococus
5.    Nauplius
6.    Navicula
7.    Notholca
8.    Tomphoplyx
9.    Scenedesmus

F. Pembahasan
Rawa adalah lahan genangan air secara alamiah yang terjadi terus- menerus atau musiman akibat  drainase yang terhambat serta mempunyai ciri- ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Penelitian kali ini ditujukan untuk mengidentifikasi ekosistem dirawa jombor dan untuk mengetahui makhluk-makhluk mikroskopis yang berada di perairan rawa Jombor. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 5 plot pengambilan sampel. Pengambilan sampel diulangi dua kali pengambilan setiap plotnya, hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan kemungkinan makhluk mikroskopis yang terambil semakin besar.Di perairan rawa ini ditemukan beberapa spesies makhluk mikroskopis, yaitu Anabaena, Branchinnus plicatilis, Canthocamptus, Chrocococus, Nauplius, Navicula, Notholca, Tomphoplyx, dan Scenedesmus.
1.    Anabaena sp
                    Klasifikasi menurut Suroso A.Y, 1992:
                    Kingdom        : Plantae
                    Divisio        : Cyanophyta
                    Classis        : Cyanophyceae
                    Ordo        : Hormogenales
                    Sub ordo        : Nostocales
                    Familia        : Nostocaleae
                    Genus        : Anabaena
                    Species        : Anabaena sp
           
Ciri-ciri dari Anabaena cycadaeyaitu :
-    sel-selnya bulat dan tiap sel dibalut lender
-    berada dalam sel-sel tersendiri
-    mempunyai struktur tubuh yang prokariotik.
-    belum memiliki inti sejati.
    Anabaena sp mempunyai warna tubuh biru ini berarti tumbuhan ini mengandung beberapa pigmen namun pada Cyanophyta tidak memiliki plastida namun pigmen yang dikandungnya tersebar di dalam sitoplasma dan pigmen tersebut adalah klorofil a, fikoritrin, fikosianin, karoten dan xantofil.Heterokista pada Anabaena sp terdapat pada bagian tengah atau ujung benangnya.Heterokista pada Anabaena sp adalah satu sel yang khusus dibentuk pada filamen dan berfungsi sebagai alat pemutus benang untuk melakukan fragmentasi dan pembentukan benang baru.Anabaena sp juga dapat berkembang biak dengan pembentukan akinet, yaitu sel yang berdinding tebal, mengandung banyak makanan cadangan dan lebih besar dari sel vegetatif yang nantinya akan membentuk benang baru.

2.    Notholca caudata
Klasifikasi
Phylum    :Rotifera
Class        :Monogononta
Order        :Ploima
Family        :Brachionidae
 HabitatNotholcasp. adalah stenotherms dingin, hidup hanya dalam kisaran terbatas suhu dingin . Inirotifera adalah plankton tetapi mungkin juga pesisiNotholcasp..berkembang dalam kisaran pH sampai 6.

3.    Nauplius
KLASIFIKASI
Phylum    :Arthropoda
Class        :Maxillopoda
Order        :Calanoida
Genus        :Diaptomus
Species    : Nauplius

Habitat         : Air Tawar
Ciri-ciri     : Merupakan Larva dari udang, memiliki tubuh yang simetris, dan biasa kita temukan di air airtawa


4.    Chroococcus sp
Klasifikasi
Phylum     : Cyanobacteria
Kelas         : Cyanobacteria
Ordo         : Chroococcale
sGenus         : Chroococcus
Spesies    :Chroococcus sp

Habitat :Hidup diperairan tawar.
 Ciri-ciri: unicellular,  makropis koloni

5.    Scenedesmus
Scenedesmus merupakan kelompok mikroalga dan yang paling beragam karena ada yang bersel tunggal, koloni dan bersel banyak.warna hijau dari klorofil a dan b yang sama dalam proporsi sebagai 'tinggi' tanaman serta c klorofil tetapi dilaporkan terdapat di beberapa prasinophyceae; √ U-karoten, dan berbagai karakteristik xanthophylls. Hasil asimilasi berupa amilum yang tersusun dalam kloroplas, kloroplasnya beraneka bentuk dan ukurannya, ada yang seperti mangkok, seperti busa, seperti jala, dan seperti bintang, penyusunnya sama seperti pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu amilase dan amilopektin.
Scenedesmus biasanya hidup di air tawar, air laut, air payau tanah – tanah yang basah , ada pula yang hidup di tempat – tempat kering. Pada umumnya melekat pada batuan, dan seringkali muncul kepermukaan apabila air surut merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos.Yang bersel besar ada yang hidup di air laut, terutama dekat pantai.Ada jenis chlorophyceae yang hidup pada tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang tahan akan kekeringan. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler pada binatang rendah.Sebagian yang hidup di laut merupakan makroalga seperti Ulvales dan siphonales.
Scenedesmus yang hidup di air tawar memiliki sifat kosmopolit, terutama yang hidup di tempat yang terkena cahaya matahari langsung seperti kolam, danau dan genangan air hujan, sungai atau selokan.Alga hijau juga ditemukan dilingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan dan kulit batang pohon yang lembab (protococcus dan trentepotia.Beberapa anggotanya hidup di air yang mengapung atau melayang.Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.
Menurut Watanabe, et.al., (1978) scenedesmus termasuk dalam kelas Chlorophyceae dan family Scenedesmaceae. Scenedesmus dimorphus diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom     : Plantae
Divisi         : Chlorophyta
Kelas         : Chlorophyceae
Ordo         : Cholococcales
Famili         : Scenedesmaceae
Species     : Scenedesmus sp
Ciri umum Scenedesmus Berwarna hijau terang, kosmopolitan (air tawar, payau, asin. Dari oligotrof sampai eutrof, memiliki anggota terbanyak, eukariot (umumnya uninucleate), ada yang unisel, koloni dan filamen, pigmen yang dimiliki: klorofil a,b, karoten (ֶα,β,γ) dan beberapa xantofil, dinding sel terbuat dari selulosa atau polimer xylosa atau mannosa atau hemiselulosa. Sedangkan ciri-ciri khusus Scenedesmus itu sendiri sebagian anggota memiliki flagel -à dapat bergerak sedikit, bentuk flagel isokontae, jumlah dan letak sangat bervariasi (apikal, subapikal, lateral).
Berperan sebagai produsen dalam ekosistem.Berbagai jenis alga yang hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif merupakan penyusun pitoplankton.Sebagian fitolankton adalah alga hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya aktif melakukan fotosintesis sehingga alga hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan. Peranan Scenedesmus bagi kehidupan manusia antara lain, digunakan dalam penyelidikan metabolisme di laboratorium. Juga dimanfaatkan sebagai bahan untuk obat-obatan, bahan kosmetik dan bahan makanan.Serbuk Chlorella dalam industri obat-obatan dimasukkan dalam kapsul dan dijual sebagai suplemen makanan dikenal dengan “Sun Chlorella”.Pengembangannya saat ini di kolam-kolam (contohnya di Pasuruan).
Scenedesmus mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Produsen primer (penyedia oksigen), Sebagai alternatif bahan pangan bagi astronot, terutama spesies chlorella (karena kandungan chlorelinnya banyak mengandung vitamin E), Sumber pakan alami bagi ikan dan organism air lain (terutama benih), Beberapa diantaranya dibudidayakan sebagai sumber pakan dip anti pembenihan ikan, contoh: chlorella, dunaliella, tetraselmis, dan scenedesmus. Jenis tertentu dimanfatkan sebagai suplemen makanan bagi manusia dan sebagai pengawet makanan, Twtraselmis dan chlorella dikenal sebagai probiotik.
Scenedesmus dapat melakukan reproduksi aseksual maupun seksual.Reproduksi aseksual terjadi melalui pembentukan autokoloni, yaitu setiap sel induk membentuk koloni anakan yang dilepaskan melalui sel induk yang pecah terlebih dahulu.Beberapa spesies Scenedesmus dapat melakukan reproduksi seksual dengan pembentukan zoospora biflagel dan isogami.
Karbohidrat, protein, dan lemak bila diuraikan menjadi monomer-monomer penyusunnya, pada akhirnya akan menjadi asetil KoA. Selanjutnya, asetil KoA masuk ke dalam siklus Krebs, dilanjutkan dengan rantai transpor elektron yang akan menghasilkan ATP. Energi yang terkandung dalam ATP tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel Scenedesmus.
6.    Brachionus
Brachionus calyciflorus
Kingdom    :Animalia
Phylum    :Rotifera
Class        :Monogononta
Order        :Plioma
Family        :Brachionidae
Genus        :Brachionus
Rotifera Brachionus seperti calyciflorus disukai dalam uji toksikologi akuatik karena kepekaan mereka untuk toxicants paling sensitiv.Mereka juga digunakan sebagai model organisme dalam berbagai bidang biologi lainnya misalnya karena modus menarik reproduksi mereka dalam ekologi evolusi. Brachionus spp. mudah dipelihara dalam jumlah besar dan karena ini digunakan untuk menggantikan zooplankton liar untuk makan pembenihan ikan dipelihara .Namun, komposisi rotifera umumnya tidak memenuhi persyaratan gizi dari larva ikan, Spesies Brachionus biasanya dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual (partenogenesis siklus).Reproduksi seksual biasanya diinduksi ketika kepadatan penduduk meningkat.Transisi untuk mewajibkan partenogenesis telah dijelaskan dalam Brachionus calyciflorus.Dalam spesies ini, partenogenesis obligat dapat diwariskan oleh alel resesif, yang menyebabkan hilangnya reproduksi seksual pada keturunan homozigot.

G. Kesimpulan
Praktikum tentang Mikroorganisme yang terdapat di periran rawa jombor didapatkan keimpulan bahwa ekosistem perairan di rawa jombor memiliki kelimpahan mikroorganisme yang beraneka ragam. Ditemukan beberapa plankton berikut ini ;
1.    Anabaena
2.    Branchinnus plicatilis
3.    Canthocamptus
4.    Chrocococus
5.    Nauplius
6.    Navicula
7.    Notholca
8.    Tomphoplyx
9.    Scenedesmus