BAB I
PENDAHULUAN
1 Kata
Pengantar
Syukur kami panjatkan atas
kehadirat Alloh SWT, karena dengan karunianya yang tiada terbaas dan tuk
terhingga kami dapat menyelesaikan penulisan maklah ini.
Kita ketahui bahwa membagun
keperibadian islami yang terdiri dari pola pikir dan pola jiwa bagi umat yaitu
dengan cara menanamkan tsagufah islam berupa, aqidah pemikiran dan perilaku
islam ke dalam akad dan jiwa anak didik.
Ahirnya harapan kami semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi diri kami pribadi dan umumnya bagi yang mempelajari,
kami sasar makalah jauh dari kesempurnaan oleh karnanya sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
2. Latar
belakang
Islam sejak awal kemunculannya telah memperlihatkan
pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia. Ayat pertama yang ditrima nabi
Muhammad SAW adalah igra yang mengandung pesan tentang perintah memberdayakan
potensi akad yang dimiliki manusia dan itu merupakan inti pendidikan dalam
islam.
Pendidikan zaman dahulu seharusnya menjadi cermin untuk
pendidikan masa yang akan datang, hal ini dilakukan untuk mendapat solusi
menghadapi globalisasi dan perkembangan zaman yang juah berbeda dengan zaman
dahulu.
BAB II
PEMBAHASAN
KOSEP STUDI ISLAM DALAM PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
Sebelum kita
membahas tentang pendidikan islam, terlebih dahulu kita membahas apa itu
pendidikan
1. Menurut.
M.J. Langeveld : Pendidikan itu merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang
belum kepada kedewasaan manusia dewasa membimbing yang belum kepada kedewasaan
2. Menurut
Ahamad D. Marimba merumuskan pendidikan itu adalah bimbingan atau pimpinan
secara secara sadar oleh si pendidika terhadap perkembangan jasmani dan rohani
peserta didik menuju terbentuknya keperibadian yang utama. Sedangkan pendidikan
dalam pengertian luas adalah meliputi perbuatan atau semua usaha generasi tua
untuk mengalihkan atau melipahkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan serta
keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka
agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah.
A. Konsep
pendidikan ideal yang islami
Pendidikan islam yang ideal adalah
membentuk manusia yang bertakwa kepada Allah SWT mampu menggunakan logikanya
secara baik, berinteraksi sosial dengan baik serta bertanggung jawab dengan
kata lain pendidikan islam yang ideal adalah membiana potensi spritual,
emosional, intelegensi secara optimal.
Aktifitasi pendidikan islam pada
dasarnya merupakan upaya dalam mewujudkan sprit islam yaitu suatu upaya dalam
meralisasikan semangat hidup yang dijiwai oleh nilai islam. Selanjutnya spirit
tersebut digunakan sebagai pedoman hidup dimana spirit tersebut berakar dari
teks-teks suci Al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi muhammad SAW,
kemudianbeliau bertugas untuk menyampaikan petujuk petujuk tersebut menyuscikan
dan mengajarkan kepada manusia.
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penyuian dan pengajaran tersebut adalah pengabdian kepada Alloh SWT sejalan dengan
tujuan penciptaan manusia sebagaimana yang di tegaskan dalam al-qur’an surat
Dzariat ayat 66 yang artinya “ Aku tidak menciptakan manusia dan jin kecuali
untuk menjadikan tujuan ahir atau hasil segala aktifitasnya sebagai pengabdian
kepadaku.
Adalah manusia dipercaya oleh
Alloh sebagai khalifah dan bertugas memakmurkan atau mebangun bumi ini sesuai
dengan konsep yagn menugaskan yaitu Allah.
Atas dasar ini dapat dikatakan
bahwa tujuan pendidikan dalam Al-Qur’an adalah membina manusia secara pribadi
dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Alloh dan
khalifahnya guna membagun dunia ini sesuai dengan konsep yagn ditetapkan Alloh.
Pendidikan islam juga memahami
alam dan manusia sebagai totalitas ciptaan Alloh sebagai satu kesatuan dimana manusia
diberi otoritas relatif untuk mendayagunakan alam tentunya tidak terlepas dari
sifat ar-rahman dan ar-rahim Alloh yang termasuk sifat ke rububiyyahannya. Oleh
karena itu pendidikan sebagai pokok dari aktifitas pemahaman hidup manusia
harus mampu mengembangkan rasa kepatuhan dan rasa syukur yang mendalam kepada
khaliqnya. Atas dasar ketauhidan tersebut pendidikan islam haruslah mendasarkan
pada orientasinya pada penyusun jiwa. Sehingga setiap manusia mampu
meningkatkan dirinya dari tingkatan iman ke tingkatan ihsan yang mendasari
seluruh kerja kemanusiaanya (amal sholeh)
Dan dari orientasi pendidikan
islam ini, maka asas pendidikan islam tidak
lain adalah berupaya mengefektifkan aplikasi-aplikasi nilai-nilai agama
yang dapat menimbulkan transpormasi nilai dan pengetahuan secara utuh kepada
manusia. Masyarakat dan dunia pada umunya.
Menurut malik fajar pendidikan
islam harus memiliki 4 tuntutan yaitu:
a. Kejelasan
cita-cita Langkah-langkah operasional dalam mewujudkan
cita-cita pendidikan islam
b. Memberdayakan
kelembagaan dan menata kembali sistemnya
c. Meningkatkan
dan memperbaiki manajemen
d. Meningkatkan
mutu sumber daya manusia
B. Komponen
penunjang pendidikan islam
Penyelesaian problem pendidikan
sangat berkaitan dengan masalah bidang lainya, seperti ekonomi,hukum sosial dan
politik, sudut bidang pendidikan saja karena hasil pendidikan siswa di sekolah
sangat di pengaruhi oleh lingkungan dan kekuranganya maka solusinya harus
bersifat revolusioner yaitu merubah secara total paradigma berfikir dan
bersikat dari pola fikir dan pola sikap
dari kapitalis menjadi pola fikir islam karena di masyarakat kita saat ini
berkemabang persepsi kapitalis semisal. Sekolah bertujuan mendapatkan
pekerjaan, sekolah biar menjadi orang kaya, sekolah sekedar mengisi waktu luang
atau dari pada menganggur.
Kerusakan lama yang ada pada pola
pendidikan di negara barat sepatutnya di tinggalkan oleh kaum muslim. Kerisakan
tersebut timbul karena tidak adanya muatan ruhiyah dalam penelitian dan
pengembangan sains dan tehnologinya. Sehingga dampak yang bisa dirasakan, pola
pendidikan tersebut menghasilkan output
berfikir dan bersikap berdasarkan pada prinsip materialisme dengan menanggalkan
prisnip sayariat islam.
Kemudian tujuan dari pola
pendidikan islam bisa terlaksana jika di potong dengan pilar yang akan menjaga
keberlangsungan dari pendidikan islam tersebut. Adapun penopang pilar
pendidikan islam yang di butuhkan untuk bekerja sinergis terdiri dari :
1.
Keluarga
Dalam
pandangan islam keluarga merupakan gerbang utama dan pertama yang membukakan
pengetahuan atas segala sesuatu yang di pahami
oleh anak-anak. Keluargalah yang memiliki andil besar dalam menanamkan
prinsip. Prinsip keimanan yang kokoh
sebagai dasar bagi sianak untuk menjalani aktivitas hidudnya, mengantarkan dan
mendampingi anak meraih dan mengamalkan ilmu setingi-tingginya tentunya dalam
koridor takwa karena keluarga memiliki tanggung jawab yang pertama untuk
membentuk pola akal dan jiwa yang islam bagi anak.
Pendidikan
generasi merupakan aktivitas yang berkelanjutan tanpa ahir dan sepanjang hayat
manusia oleh karena itu pola pendidikan
islam tidak berhenti sebatas pada pendidikan formal (sekolah) namun justru
pendidikan generasi islam yang bersifat non formal di tengah masyarakat hasrus
beratmosfer islam pula. Kajian tsagofah islam serta ilmu pengetahuan dan sarana
penunjangnya menurut peran aktif dan masyarakat pula
3.
Madrasah/sekolah/lembaga pendidikan
Tempat
untuk mengkaji keilmuan lebih intensif dan sistematis terletak pada madrasah
pada zaman rasulullah saw masjid-masjid yang didirikan kaum muslim menjadi
lembaga pendidikan formal bagi semua ummat manusia di dalamnya tidak hanya
membahas ilmu diniyah namun juga ilmu terapan rasulullah saw menjadikan masjid
untu menyampaikan ajaran-ajaran islam tapi menyusun strategi perangpun sering kali dilakukan beliau bersama para sahabat di
dalam masjid sedangkan dimasa modern saat ini pendidikan bisa di alihkan yang
semula masjid ketempat dengan fasilitas yang menunjang dalam proses
pembelajaran lebih efektif baik itu sekolah maupun perguruan tinggi.
4. Negara
Negara
sebagai pilar penopang bisa mewujudkan pola pendidikan islam akan lebih optimal efektif dan sempurna jika di dukung dengan semua
kebijakan yang di keluarkan terhadap aspek kehidupan ini berlandaskan syariat
islam peran negara dalam mewujudkan pola pendidikan islam diantranya:
Negara sebagai
pilar penopang bia mewujudkan pola pendidikan islam
a. Seleksi
dan kontrol ketat terhadap para tenaga pendidik misalnya dengan menetapkan
kualifikasi kemudian negara juga harus menjamin kesejahteraan hidup para tenaga
pendidik agar mereka bisa fokus dalam penelitian dan pengembangan ilmu bagi
anak didik dan tidak disibukkan denan aktivitas mencari penghasilan tambahan.
b. Menyajikan
konten pendidikan dengan prinsif Al Fikru li al’mal (ilmu yang bisa di amalkan
artinya materi pendidikan itu harus bisa di terapkan sehingga bisa memberi
pengaruh atau mitivasi kepada anak didik untukmendalaminya
c. Tidak
membatasi peroses pendidikan dengan batasan usia dan masa belajarnya karena
pada hakikatnya pendidikan adalah hak
setiap manusia yang harus di penuhi oleh negara, karena allah mengamanahkan
penguasa negara untuk benar-benar memenuhi kebutuhan ummat termasuk pendidikan.
C. Peran
masyarakat sebagai pendukung islam
Terbukanya
kesempatan bagi masyarakat dan orang tua peserta didik untuk mengevaluasi
proses pendidikan memungkinkan muncuknya partisipasi masyarakat sekitar dan
khususnya orang tua peserta didik dalam menyelenggarakan pendidikan misalnya
sekoakh mengundang orang tua dan masyarakat sekitar untuk berpartisifasi dalam
menentukan kebijakan dan operasionalisasi kegiatan sekolah.
Bahkan tidak hanya
masyarakat sekitar, karena target yang memiliki skor regional dan daerah, maka
pemerintah daerah akan secara langsung akan terlibat dalam menyukseskan
pendidikkan diwilayah masing-masing dengan kata lain pelayanan kemasyarakatan
perlu di kaitkan dengan proses pendidikan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan islam penuh dengan nilai
insaniyah dan ilahiyah agama islam adalah sumber ahlak, kedudukan ahlak
sangatlah penting sebagai pelengkap dalam menjalankan fungsi kemanusiaan di
bumi, pendidikan merupakan proses pembinaan ahlak pada jiwa, meletakkan
nilai-nilai moral pada didik. Dalam pendidikan islam keseimbangan hidup
beberapa beberapa prinsip yaitu: keseimbangan antara kehidupan dunia dan
ahirat, antara kebutuhan jasmani dan rohani, antara kepentingan individu dan
sosial, serta keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan amal.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan Hanafi, Islam in the modern world cairo :
1995
Prof. H Mas’ud Abdurrahman, Ph.D, 2004 antalogi
studi agama dan pendidikan, Cu aneka ilmu : semarang