MEMAKNAI ADAT PEUSIJUK.
Adat peusijuk ialah kebiasaan
mempeusijuk atau memberikan tepung tawar,acara peusijuk biasanya dilaksanakn
masyarakat oleh keluarga,oleh seorang/pribadi terhadap orang yang wajar di
peusijuk.peusijuk tersebut sebenarnya bukan bagian dari adat,menurut penuturan
orang-orang tua dulu.bahwa sebenarnya peusijuk tersebut mulanya dari bagian
reusam.
Karena itu pertumbuhan dan
perkembangan zaman serta sudah membudaya,peusijuk dijadikan sebagai adat dalam
kehidupan masyarakat aceh.sehingga tercipta seuntai kata-kata indah yang penuh
mengandung arti falsafat dalam acara peusijuk tersebut seperti berikut :
Teueng
sempena bak breuh padee
Kulet
sabe lindung asoe
Beujroh
beudoeh beuget pie
Bek
meupakee sabee keudroe-droe
Ungkpan tersebut mengndung arti dan
symbol yang mempunyai makna dan bertujuan kesejukan dan perdamaian serta
mengajak persatuan yang kokoh dalam ikatan persaudaraan, sesuiungkapn tersebut
arti, maksud serta tujuan dari ungkapan tadi tidak penulis jelaskan secara
mendetail karena sangat panjang uraiannya. Untuk melakukan ritual acara
peusijuk dibutuhkan bahan-bahan utama sbb:
I.
Daun-daunan sebagai alat meritikkan air.
a. Oen
sisijuek (daun sidingin)
b. Oen
naleung sambo (rumput saut)
c. Oen
manek manoe (daun warna warni)
d. Oen
sitawa (daun penawar)
e. Oen
gaca (daun inai)
Semua
daun diikat menjadi satu dan digunakan sebagai alat mericikkan air.
II.Brueh
padee, maksudnya beras dicampur padi,umumnya di gampong-gampong diberi warna
kunyit.
III.bu
leukat (nasi pulut/ketan),sudah dimasak dan diberi warna kuning dari kunyit.
Makna dan symbol yang terkandung
dari semua bahan/peralatan peusijuk ini tidak dibuat uraian secar detail.adapun
adat peusijuk dalam kalangan masyarakat aceh banyak sekali jenisnya. Jadi pada
intinya tujuan dari peusijuk itu ialah untuk mencari keberkatan dan dijauhkan
dari bala.