Solusi Pertanian Aceh Utara Sebelum
Bencana Datang.
Pertanian Aceh masih menyimpan segumpal persoalan. Solusi sudah
dipetakan, tinggal lagi penerapan di lapangan.pertanyaannya,kapan hal itu
diterapkan?
PETANG hampir rembang ketika kabut merambat turun di atas
belantara persawahan reuleut kec.muara batu.aceh utara. Angin Desember yang
dingin menyentuh kulit.
Berbatas dengan jalan utama
menuju gerbang universitas malikussaleh, ada hamparan
luas area persawahan yhang berisi ribuan
batang padi yang siap panen. Di sisi sawah menjulang tambak-tambak perikanan
masyarakat.
Hujan pun pun turun tak henti-hentinya sampai seharian, keesokan
hari pun hujan kembali tiba, sehingga padi yang siap panen itu diratakan dengan
luapan air hujan. Padi pun tenggelam menyisakan pucuk daun yang dapat dilihat,
sirna sudah harapan para petani disana. Padi yang siap dipanenj kini tak dapat
dipakai lagi, semuanya telah menjadi bibit semula.
Minggu pagi itu, Seorang lelaki muncul. Ia ismail (tgk ma’e)
sebutan orang biasanya yang mengelola salah satu arean persawahan disana. Sawah
miliknya pas disamping jalan utama Unimal. saya kemudian menyapanya, pak’ padi
padi ikut terendam juga ya. Iya’ sasutnay dengan nada sedih. Yang sabar ya
pak,mungkin ini belum rejeki bapak
kembali saya meredakan rasa sedihnya. Lama kami berbincang disana, kemudian aku
bertanya kepadanya.kenapa bisa terendam ya pak,padahal air hujan yang
tertampung disawah ‘kan bisa dialirkan ke sungai kan pak, kemudian dia menjawab
pertanyaanku. Begini, ya memang disikitar sini ada sungai, tapi masalahnya
sungai sudah dangkal sekali. Dan aliran sungai pun tidak sanggup menampung air
hujan sigitu banyak.
Dari hasil perbincangan kami berdua, kemudian aku tahu bahwa
penyebab sawah-sawah itu terendam karena sungai disikitar tempat itu tidak
sanggup menampung lagi luapan air hujan dari sawah-sawah disana. Kemudian aku
berpikir bagaimana upaya untuk mengfungsikan aliran sungai itu supaya
persawahan tidak kembali terendam.
Jadi menurut saya,seharusnya pemerintah dan dinas pertanian aceh
utara menanggapi atas hal tersebut. Jika tidak maka apabila musim hujan kembali
tiba,maka sawah tersebut akan terendam kembali. Dan mengakibatkan kebutuhan
para petani sangat mengancam. Karena itu merupakan satu-satunya mata
pencaharian mereka. Maka oleh itu pemerintah dan masyarakat petani desa reuleut
sama bergotong –royong untuk membenahi sungai tersebut.